Menyeberang 1 Jam Antrenya 3 Jam

Menyeberang 1 Jam Antrenya 3 Jam

Semrawut tiap Puncak Arus Balik

  BAKAUHENI - Puncak arus balik terjadi pada Minggu (3/1/2021). Kondisi itu terlihat dari antrean kendaraan di pelabuhan Bakauheni. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, antrean kendaraan mulai ramai pada pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 17.28 WIB, antrean sampai mengular. Ratusan kendaraan tertahan, dan terpaksa parkir dermaga. Pemandangan serupa juga terlihat di dermaga Eksekutif. Penumpukkan kendaraan ini disinyalir akibat penerapan tiket online yang belum terlalu efisian di kalangan pengguna jasa. Sebab, penumpukkan itu pas di depan tol gate. Secara tidak langsung, kondisi itu menyebabkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan. Sebab, antara satu motor dengan motor yang lain hampir tak memiliki jarak. Meski semua pengendara dan penumpangnya mengenakan masker. Sumber Radar Lamsel di internal ASDP menyebutkan antrean mengular terjadi pada pukul 13.44 WIB, karena kendaraan yang masuk loket belum sesuai jam keberangkatan. Akibatnya, tiket tidak bisa di-scan. Lalu kendaraan dipaksa mundur sembari menunggu waktu scan. Keterangan dari pengguna jasa semakin menguatkan informasi tersebut. Oki (23), pengendara asal Pringsewu yang hendak ke Banten, mengaku harus menunggu 3 jam lamanya supaya bisa masuk ke kapal. Sebagai pengguna jasa, Oki mengaku sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan ASDP. \"Nunggu 3 jam. Enggak tahu, mungkin karena penumpukkan kendaraan kayaknya. Enggak dikasih tahu (jadwalnya). Nunggu aja, semoga ke depannya lebih baik lagi. Jangan kayak gini, kasian. Saya jauh dari sana, pas ke sini malah antre,\" katanya. Kejadian serupa dialami Yulistanto (45). Dia juga tidak mengetahui secara jelas tentang pelayanan ASDP yang semrawut. Dia juga terpaksa menunggu keberangkatan kapal yang belum jelas waktunya. \"Parkir dulu, mungkin kuotanya abis. Beli tiket setengah 3, petugas bilang bisa masuk jam 3. Tahunya sampai sini enggak bisa. Katanya mungkin jam 4, tapi dari agennya (bilang) jam 3. Saya sudah nunggu setengah jam,\" katanya. Namun, Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul Harahap, membantah jika terjadi kemacetan di dalam pelabuhan. Syaiful menegaskan tidak ada antrean apapun. Menurut dia, semua proses pelayanan berjalan lancar-lancar saja tanpa kendala. \"Enggak macet, ramai lancar. Semoga lancar dan aman untuk pelayaran,\" katanya saat dihubungi Radar Lamsel. Berdasarkan data yang diperoleh ASDP Pelabuhan Bakauheni Lamsel selama 24 jam dari hari sabtu (2/1) pukul 08.00WIB sampai Minggu (3/1) pukul 08.00WIB, penumpang yang menyebrang dari pelabuhan Bakauheni ke Merak sebanyak 46.483 orang dengan jumlah kendaraan roda dua 2.913 unit dan roda empat 10.898 unit. Jumlah tersebut, lebih besar dibandingkan penumpang yang menyeberang dari pelabuhan merak ke Bakauheni dengan penumpang berjumlah 26.003 orang, kendaraan roda dua 934 unit dan roda empat 5.486 unit. Saifulahil Maslul Harahap menegaskan Hari ini (3/2) (kemarin.red) merupakan puncak arus balik. Sebab, berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penumpang yang menyeberang ke pelabuhan merak pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 08.00WIB sampai 1 Januari 2021 pukul 08.00WIB sebanyak 18.744 orang dan pada tanggal 1 Januari 2021 pukul 08.00WIB sampai 2 Januari 2021 pukul 08.00WIB sebanyak 25.944 orang.   \"Ini menandakan, Hari ini merupakan puncak arus balik, karena penumpang Hari ini lebih banyak dibandingkan dua hari sebelumnya,\" ungkap Syaiful, Minggu (3/1).   Jika dibandingkan tahun 2020 lalu, sambung Syaiful, jumlah penumpang yang terjadi pada tanggal 2 Januari 2020 pukul 08.00WIB sampai 3 Januari 2020 pukul 08.0/WIB sebanyak 44.383 orang. \"Ternyata, pada tanggal yang sama, Hari ini juga lebih banyak dibandingkan tahun 2020 lalu,\" ujarnya. Banyaknya penumpang yang menyeberang dari pelabuhan Bakauheni menuju Merak, ASDP Bakauheni mengantisipasi terjadinya lonjakan, salah satunya menyediakan berbagai fasilitas penunjang agar padatnya antrean kendaraan bisa dikendalikan. \"Kami menyiapkan tujuh dermaga untuk melayani penyeberangan. Terdapat enam dermaga penyeberangan reguler, dan satu dermaga eksekutif. Dalam sekali menyeberang, jumlah kendaraan mencapai 1.500 kendaraan. Dengan rincian, di kapal eksekutif berjumlah 300 kendaraan dan kapal reguler berjumlah 1200 kendaraan,\" bebernya. Pihaknya juga membuat tujuh unit loket penyeberangan, dan membuka kantong parkir baru. \"Kalau daya tampung parkir kendaraan di area pelabuhan pada tiap dermaga dan kantong parkir mampu menampung 10 ribu lebih kendaraan\" katanya. Mengenai kemacetan tersebut, Kasat Lantas Polres Lamsel, AKP. Edwin W.D. Putra, S.IK berbeda pandangan dengan Syaiful. Menurut dia, kemacetan yang terjadi di pelabuhan Bakauheni merupakan hal biasa. Penumpukkan kendaraan karena antrean pembelian tiket, kata Edwin, ditengarai oleh pengurus kendaraan yang lambat. \"Udah tahu truk mau datang, masih pada di rumah. Ini yang kita duga jadi sumber masalahnya,\" katanya. Lulusan Akpol tahun 2012 ini melanjutkan, jajarannya tengah mencari akal agar kondisi seperti itu tidak terjadi lagi. Edwin mengaku sudah mengantongi skemanya. Pertama, percepatan tiketing. Kedua, melihat kendala di truk pengurus yang lambat. \"Akhirnya truk kita koordinasi sama PJR dikantongin di kantong parkir. Kita prioritaskan bus dan kendaraan roda empat yang sudah standby tiket,\" katanya. Tidak sampai di situ saja, Edwin masih memiliki rencana lain agar penyakit antre di pelabuhan Bakauheni tidak terjadi lagi. Caranya dengan mengkoordinir pengurus-pengurus kendaraan. \"Rencana ke depan, ya kita mau kumpulin pengurus biar jelas,\" katanya. (rnd/rnn)

Sumber: