KP Napoleon Dibiarkan Tenggelam

KP Napoleon Dibiarkan Tenggelam

KALIANDA - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan benar-benar tak acuh dengan kondisi KP. Napoleon. Kapal patroli dengan kapasitas mesin 40 PK itu dibiarkan tenggelam di areal penambatan kapal di dermaga Bom kalianda. Pemandangan yang sama juga terlibat pada kapal KM. Nelayan 2016-31. Hanya saja kondisinya tidak separah KP. Napoleon. Pantauan Radar Lamsel, Senin (4/1/2021), posisi tenggelamnya KP. Napoleon condong ke bagian kanan kapal. Hampir semua sisi dalam ruangan kapal terisi air laut. Kondisi itu membuat bagian kapal berkarat. Termasuk ruang perawatan di bagian depan yang penuh dengan air laut. Jika posisi bagian ruangan kiri KP. Napoleon terisi air, bisa dipastikan tubuh kapal itu akan tenggelam sepenuhnya. Berbeda dengan KM. Nelayan 2016-31, yang tenggelam hanya bagian belakangnya saja. Tenggelamnya kapal patroli itu disebabkan oleh air yang masuk melalui celah atap kapal yang bocor di sisi kanan atas. Aatau bisa juga melalui bagian bawah kapal. “Itu sudah sampai dasar, mentok. Kalau lautnya dalam, pasti kapal itu tenggelam,” kata Supriadi kepada Radar Lamsel. Nelayan yang sering singgah di dermaga Bom Kalianda ini mengatakan KP. Napoleon sudah tenggalam sejak sebulan lebih. Sementara KM. Nelayan 2016-31 tenggalam sekitar dua pekan yang lalu. Dia pun menyayangkan sikap dinas dan instansi terkait yang abai terhadap kondisi kedua kapal itu. “Dulu parkirnya di dalam (tambatan kapal) sini, tapi begitu ada kapal Bupati (Zainudin) dulu, kapal itu parkir di luar,” katanya. Sejak saat itu, lanjut dia, KP. Napoleon tak pernah lagi diparkir di dalam tambatan kapal yang hampir roboh itu. Tepatnya kapal yang digunakan kelompok pengawas (Pokwas) DKP ini tidak diurusi lagi. Padahal, fungsi kapal tersebut amat membantu kerja-kerja DKP sebagai OPD yang berkutat di kelautan. Namun sayang, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan, Dr. Meizar Melanesia, menghindar tatkala dihubungi Radar Lamsel. Sedangkan nomor WhatsApp-nya dalam keadaan tidak aktif ketika wartawan koran ini ingin mengajukan konfirmasi soal kedua kapal tersebut. (rnd)

Sumber: