Sudah Vaksin, Masih Terpapar Covid

Sudah Vaksin, Masih Terpapar Covid

PALAS – Suntikan vaksin Sinovac memang tak sepenuhnya bisaa mencegah penularan Covid-19. Walaupun telah mendapat suntikan vaksin, protokol kesehatan tak boleh dilalaikan agar terhindar dari paparan virus. Serperti yang baru-baru ini terjadi di Sragi, dimana salah satu tenaga kesehatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi yang terinfeksi Covid-19 meski sudah mendapat vaksin Sinovac. Hal tersebut dialami oleh Koordinator  Program DBD UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, Muhammad Ali yang terinfeksi Covid-19 pada 3 Maret lalu. Padahal kata Ali, lima belas hari sebelum dinyatakan positif Covid-19 ia menerima suntikan vaksin Sinovac untuk ke dua kali. “Saya positif Covid tepatanya pada 3 Maret lalu. Padahal lima belas hari sebelumnya saya sudah divaksin untuk yang ke dua kali,” kata Ali kepada Radar Lamsel, Rabu (31/3). Ali mencertakan,  awalnya ia mengelami gejala hilangnya fungsi indra penciuman dan tenggorokan kering. Kemudian pada 3 Maret ini ia memutuskan untuk periksa rapid antigen, yang hasilnya positif. Menurut Ali, jika hasil rapid antigen positif maka pasien sudah bisa dinyatakan positif Covid-19, meskipun tidak mengikuti tes uji swab. “Setelah merasa tak bisa mencium bau-bauan saya langsung dirapid antigen di puskesmas, hasilnya posif. Tapi saya enggak masuk data terpapar covid pemerintah, padahal kalau menurut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) kalau hasil antigen positif sudah masuk Covid-19,” paparnya. Ali Mengungkapkan, protokol kesehatan memang tak boleh dilalaikan oleh masyarakat yang telah menerima vaksin. Menga jarak, mencuci tanga, dan memakai masker tak boleh disepelekan, agar terhindar dari penularan Covid-19. “Saya sendiri selalu menerapkan protokol kesehatan. Sebab walaupun sudah divaksin belum tentu bebas dari penularan Covid, vaksin Sonovac akan bekerja efektif setelah satu bulan penyuntikan kedua,” pungkasnya. (vid)          

Sumber: