WhatsApp Tiga Sekdes Dibajak, Satu Orang Tertipu

WhatsApp Tiga Sekdes Dibajak, Satu Orang Tertipu

SRAGI – Maraknya aksi pembajakan WhatsApp perangkat desa  yang terjadi di wilayah Sragi nampaknya harus diwaspadai oleh masyarakat. Dalam satu pekan pekan belakangan setidaknya tiga nomor WhatsApp sekretaris desa menjadi korban pembajakan. Bahkan, satu orang telah menjadi korban dari aksi pembajakan tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Forum Sekretaris Desa Kecamatan Sragi, Asikin. Sekretari Desa Bandar Agung ini mengatakan, pembajakan ini nomor WhatApp itu terjadi pada Rabu (7/4)  pekan lalu. Dimana pelaku berhasil membajak nomor WhatsApp Sekretaris Desa Sukapura, Sekretaris Desa Kuala Sekampung, dan WharsApp miliknya. “Ada tiga WhatsApp sekdes yang berhasil dibajak oleh pelaku, termasuk punya saya. Aksi pembajakan itu terjadi dihari yang sama, Rabu kemarin,” ujar Asikin memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Sabtu (10/4). Awalnya ia menerima pesan singkat berupa kode angka melalui pesan singkat SMS dari nomor tak dikenal, alias pelaku. Kemudian dengan alasan salah kirim, Asikin diminta pelaku untuk mengirim kembali kode sandi tersebut. “Awalnya saya hanya dikirim  kode sandi, tak lama saya ditelpon dan disuruh mengirim sandi tersebut. Setelah itu WhatsApp saya enggak bisa dibuka lagi,”tutur Asikin. Asikin menuturkan, setelah berhasil membajak WhatsApp milikinya pelaku mengirim pesan kepada sejumlah  kerabatnya untuk meminjam uang. “Pelaku pinjam uang kepada semua teman yang ada digrup, untungnya saya sudah memberitahu kalau WhatsApp saya dibajak. Yang menelan korban yaitu WhatsApp Sekdes Kuala Sekampung,” ungkapnya. Aksi pembajakan WhatsApp tersebut juga diamini oleh Kepala Desa Kuala Sekampung, Budi Warkoyo. Ia mengaku, dari pembajakan Sekretaris Desanya itu, satu orang anggota Risma telah menjadi korban peminjaman uang dari pelaku senilai Rp 1 Juta. “Satu orang pemuda yang jadi korban, karena mengira yang meminjam uang itu Sekdes dan langsung mentransfer. Setelah dikonfirmasi pak Sekdes enggak pernah pinjam uang, dan WhatsAppnya dibajak,” tuturnya. Kejadian tersebut juga sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian kecamatan setempat. Budi juga mengimbau agar warga selalu waspada dari aksi peminjaman uang yang mengatas namakan perangkat desa itu. “Sudah dilaporkan, sebenarnya bukan kali ini saja. Kami mengharapkan agar warga waspada agar tidak menjadi korban penipuan ini,” pungkasnya. (vid)        

Sumber: