NIK Tak Valid, Si Miskin Dihapus dari BST

NIK Tak Valid, Si Miskin Dihapus dari BST

PALAS – Dampak pemadanan NIK penerima bantuan sosial selama dua bulan belakangan menyebabkan ribuan Keluraga Penerima Manfaat (KPM) terhapus dari data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Seperti di wilayah Kecamatan Palas dan Sragi, pada pencairan bantuan BST periode April jumlah KPM  hanya tersisa 3.710 keluarga, padahal pada Februari lalu jumlahnya masih mencapai 5.374 keluarga. Pemangkasan 1.664 KPM bantuan BST ini disebabkan NIK KPM yang tidak valid dengan NIK yang ada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setelah ada pemadanan. Padahal jika dilihat dari kondisi ekonomi sebagian KPM dinilai masih layak menerima bantuan dari Kementerian Sosial tersebut. Penjabat Sementara Kepala Desa Palas Pasemah Muslim Idrus mengaku, pemangkasan penerima bantuan BST ini tentu saja menimbul kan protes dari sejumlah KMP selam beberapa gari belakangan. “Yang jadi sasaran itu kami; Kades dan aparatur desa. KPM menduga pemerintah desa yang menghapus padahal pemadanan dari pusat, kementeriannya langsung,” ujar Muslim memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (15/4) kemarin. Muslim  mengaku pada pencairan pada periode Februari lalu jumlah penerima bantuan BST di Desanya masih mencapai 173 KPM. Namun pada periode April ini jumlah KPM  hanya tersisa 115 KPM atau berkurang sebanyak 58 KPM. “Mereka yang masuk dalam pengurangan ini ya tidak menerima bantuan selama dua bulan, Maret dan April jumlahnya ada 58 KPM, yang kami nilai masih layak menerima bantuan karena masyarakat yang benar-benar tidak mampu,” sambungnya. Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Desa Kalirejo, Budiono. Bahkan di desanya sebanyak 110  KPM  yang hilang dari data penerima bantuan  BST untuk periode Maret ini. “Sebelumnya jumlah KMP masih 352, sekarang tinggal 242 lagi. Rumah saya sempat di gruduk KPM yang protes. Ya saya jelaskan penghapusan ini bukan dari desa tapi dari pusat,” ucapnya. Budiono juga menilai, pemangkasan KPM ini hanya dilihat dari satu sisi saja pemerintah hanya melihat dari ketidakpadanan NIK KPM. Namun tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat yang masih layak menerima bantuan. “Yang dihapus malah masyarakat yang tidak mampu dan nenek lansia yang masih layak menerima bantuan BST ini,” tuturnya. Sementara itu Kepala Kantor Pos Wilayah Palas Indah Harviana menuturkan, pada periode April ini jumlah KPM BST hanya tersisa 3.710  dari jumlah sebelumnya yaitu 5.374 KPM atau berkurang sebanyak 1.664 KPM. “Bulan ini pengurangan paling tinggi yaitu 1.664 KPM. Pengurangan karena NIK Penerima tidak valid  dengan NIK yang ada di Capil,” pungkasnya. (vid)

Sumber: