Operasi Ketupat 2021 Prioritaskan Penegakan Prokes
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Kamis 06-05-2021,10:25 WIB
GEDONGTATAAN - Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, melibatkan sebanyak 155.005 personil gabungan TNI-POLRI dan instansi terkait dalam rangka pengamanan hari Raya Idul Fitri 1442 H.
\"Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, jumlah personel yang terlibat sebanyak 155.005 personil gabungan terdiri atas 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, pramuka, Jasa Raharja, dan lainnya,\" ujar Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat membacakan sambutan Kapolri dalam rangka apel gelar pasukan operasi ketupat krakatau 2021 di Mapolres Pesawaran, Rabu (5/5).
Dendi mengatakan, personel tersebut akan ditempatkan pada 381 Pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik.
\"Dan 1.536 Pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcar lantas, serta 596 Pos pelayanan dan 180 Pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata dan lainnya,\" ucapnya.
Dendi mengatakan, untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkan kegiatan Posko di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun.
\"Posko ini bukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, melalui pengawasan protokol kesehatan, mengecek dokumen yang harus dimiliki oleh penumpang, yaitu hasil negatif test Covid-19 paling lambat 1x24 jam, e-HAC, SIKM, dan sertifikat vaksinasi, melakukan rapid test antigen secara acak kepada penumpang, mencegah dan melakukan penertiban terhadap kerumunan masyarakat dengan memberikan sanksi berupa teguran lisan, sanksi fisik, maupun denda administratif serta elaksanakan pembagian masker kepada masyarakat,\" paparnya.
Selain itu, Dendi mengatakan hari Raya Idul Fitri 1442 H dirayakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia akan terjadi peningkatan aktifitas masyarakat dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakat di sentra-sentra ekonomi, destinasi pariwisata, serta kegiatan budaya seperti takbir keliling dan halal bi halal. Hal ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, gangguan Kamseltibcar Lantas, dan pelanggaran Protokol Kesehatan Covid-19. Oleh karena itu, Polri menyelenggarakan Operasi Ketupat 2021 yang akan dilaksanakan selama 12 hari, mulai dari tanggal 6 Mei 2021 sampai dengan 17 Mei 2021.
\"Semangat yang ingin saya tanamkan dalam Ops Ketupat 2021 adalah upaya Polri dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan terhadap Protokol Kesehatan. Prioritaskan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi Protokol Kesehatan. Laksanakan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, ultimum remedium secara tegas dan profesional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan klaster baru Covid-19. Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19,\" tandasnya. (eggy/esn)
Sumber: