Harga Membaik, Campur Tangan Pemerintah Diharapkan
![Harga Membaik, Campur Tangan Pemerintah Diharapkan](https://radarlamsel.disway.id/uploads/download-1-12.jpg)
SRAGI – Merosotnya harga jual gabah ditingkat petani di wilayah Sragi dan Palas pada dua pekan lalu memang tak boleh dilupakan. Meski saat ini, harga jugal gabah kering panen ditingkat petani sudah mulai mengalami peningkatan. Namun pemerintah tetap solusi agar harga yang selalu anjlok setiap panen raya tak terulang kembali. Ketua Gabungan Kelompok Tani Karya Makmur, Desa Kuala Sekampung, Suwanto juga tak menampik, saat ini harga jual gabah ditingkat petani memang sudah membaik dibanding dengan dua pekan lalu yang jatuh diangka Rp 3.200 per kilogramnya. Sayangnya kenaikan harga ini, tak banyak dirasakan petani. Sebab, harga jual gabah membaik setelah musim panen hampir berakhir. “Memang betul sekarang harga sudah naik lagi, sudah Rp 3.600 per kilogram. Tapi kenaikan hanya dirasakan sebagian kecil petani, sebab saat ini musim panen hampir berakhir,” ujar Suwanto kepada Radar Lamsel, Senin (24/5) kemarin. Suwanto mengaku, sampai saat ini upaya pemerintah untuk menjaga ke stabilan harga jual masih terus diharapkan petani. Sebab, tanpa adanya bantuan dari pemerintah petani akan merugi akbiat harga jual yang selalu jatuh setiap musim panen raya. “Harga yang jatuh puncak musim panen dua pekan lalu memang tak boleh dilupakan. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan harus mencari sulusi agar harga stabil setiap musim panen,” ungkapnya. Harga jual gabah yang selalu anjlok setiap musim panen ini juga mendapat sorotan dari Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Wahru Fauzi Silalahi. Hingga saat ini, jalan keluar untuk mengatasi harga jual gabah ditingkat petani yang kerap anjlok ini masih dibahas di tingkat Provinsi. “Sampai saat ini permasalahan harga yang kerap anjlok ini masih kita diskusikan. Mencari solusi untuk menstabilkan harga jual gabah ditingkat petani,” kata Wahrul. Menyikapi masalah ini pemerintah juga harus lebih cermat dalam memberikan bantuan disektor pertanian. Bantuan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan petani. “Bantuan yang diberikan bukan hanya dari keinginan namun juga dari apa yang betul-betuh dibutuhkan petani, seperti bantuan untuk mestabilkan harga jual gabah. Bantuan alat-alat pertanian juga harus sesuai denga efisiensinya,” pungkasnya. (vid)
Sumber: