Tes Aplikasi Petak Ramah Lingkungan

Tes Aplikasi Petak Ramah Lingkungan

RAJABASA – Sejumlah petani di Kecamatan Rajabasa melakukan tes terhadap aplikasi bahan ramah lingkungan. Caranya, pengendalian hama penyakit pada tanaman dengan membuat lahan petak contoh atau petak studi petani. Metode tersebut dilaksanakan dengan beda perlakuan, dan juga pengamatan yang dilakukan setiap minggu. Metode itu diterapkan pada pertanaman yang hampir berumur 40 hari setelah tanam. Ruswan (50), salah satu petani yang telah memakai metode itu, mengatakan di petak contoh atau petak studi saat ini belum ditemukan hama maupun penyakit lainnya. Beda halnya dengan petak tanpa perlakuan atau pembanding. “Dengan waktu tanam yang bersamaan dan varietas yang sama, justru ditemukan populasi hama yang cukup banyak,” ujarnya, Rabu (26/5/2021). Ruswan mengatakan kalau dia bersama petani lainnya menemukan hama penggulung daun, dan hama penggerek batang. Penemuan binatang perusak tanaman itu menyita perhatian Ruswan dan koleganya. Jumlah hama yang ditemukan terbilang lumayan. Kalau dirata-rata, per rumpun ditemukan 0,5 e per rumpun. “Padahal petak pembanding tersebut sudah 3 kali disemprot dengan racun kimia. Inilah yang kita jadikan perlakuan pembanding,” katanya POPT Kecamatan Rajabasa, Syafruddin, mengatakan bahwa petani saat ini mulai gemar menerapkan tanaman padi secara ramah lingkungan. Soal perlakuan atau pembanding, Syafruddin mendukung langkah yang dilakukan oleh petani untuk melihat perbedaan antara yang di aplikasi. “Dengan bahan-bahan ramah lingkungan dan bahan-bahan kimia di lahan, petak contoh akan beda perlakuan. Karena itu petani bisa menemukan hama,” katanya. (rnd)

Sumber: