Petani Sragi Kepincut Tanam Porang
SRAGI – Tanaman porang kini menjadi primadona komoditas ekspor perlahan mulai dilirik petani Lampung Selatan selama satu tahun terakhir. Tak terkecuali di wilayah Sragi yang mulai membudidayakan tanaman porang. Edi Siswanto (47) salah satu petani Desa Baktirasa mengatakan, selama setengah tahun terakhir tanaman porang juga mulai dilirik oleh sejumlah petani di wilayah Sragi. “Sudah ada beberapa petani yang sudah mulai membudidayakan tanaman porang ini. Termasuk saya selama enam bulan ini mencoba menanam porang,” kata Edi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (1/6) kemarin. Edi menjelaskan, saat ini ia memanfaatkan lahan seluas 2.500 meter persegi untuk menanam 2.500 batang porang. Yang menghabiskan modal sebesar Rp 18 juta mulai dari pengolahan lahan hingga pembelian bibit. “Sekarang sudah panen musim pertama di usia tujuh bulan, dengan hasil panen 1,5 ton. Tapi umbi yang kita panen akan kita kembangkan kembali untuk dipanen dimusim berikutnya agar hasilnya lebih besar,” sambung edi. Edi mengaku, saat ini tanaman porang banyak diminati lantaran saat harga jualnya cukup bagu yaitu di kisaran Rp 7.000 sampai Rp 9.000 per kilogram. Untuk 2.500 tanaman porang miliknya tersebut ditarget mendapat hasil panen mencapai tiga ton. “Saat ini harga umbi produksi mecapai Rp 9.000 per kilogram, masih bagus, perawatannya pun mudah. Untuk dimusim kedua ini saya menarget hasil panen tiga ton,” ujarnya. Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi, Eka Saputra juga mengamini tanama porang mulai dibudidaya oleh sejumlah petani wilayah Sragi. Saat ini, sambung Eka, luas tanaman porang yang telah terpantau telah mencapai 1,5 hektar. “Saat ini petani masih uji coba untuk melihat hasil, dan prospeknya. Saat ada empat lokasi yang sudah menanan porang dengan luas lahan 1,5 hektar,” pungkasnya. (vid)
Sumber: