Dilema Linmas: Banyak Andil, Insentif Kecil

Dilema Linmas: Banyak Andil, Insentif Kecil

PENENGAHAN - Satgas Keamanan Desa di Kecamatan Penengahan telah dibentuk. Kini, seluruh 22 desa sudah memiliki palang pintu utama yang menjaga keamanan serta ketertiban di masyarakat. Tugasnya terbilang berat. Mereka harus siap siaga agar desa tidak kecipratan hal-hal yang bisa menyebabkan kerusuhan. Dalam hal keamanan di desa, biasanya Linmas (perlindungan masyarakat) menjadi ujung tombak. Lembaga keamanan desa yang lekat dengan seragam hijau ini selalu hadir di setiap acara, kegiatan, bahkan waktu hajatan masyarakat sekali pun. Mereka selalu dilibatkan. Dalam Satgas Keamanan pun, Linmas tetap menjadi ujung tombak meskipun aparatur, dan masyarakat desa juga turut berperan. Tapi fakta dan kondisi di lapangan seperti tak memihak kepada Linmas. Tugas mereka cukup berat, tapi gaji/insentif yang diterima belum bisa dikatakan sesuai. Insentif yang diterima oleh Linmas per bulannya sebesar Rp100 ribu. Bayaran yang mereka terima lebih kecil dari Kader Posyandu yang mendapat insentif Rp150 ribu per bulan. Jika melihat tugasnya, Linmas wajib bersiaga dalam keadaaan apapun. Selain acara, kegiatan, dan hajatan, Linmas juga berperan mengisi ronda malam. Kegiatan yang biasanya rutin dilakukan setiap hari demi menjaga desa aman dari jangkauan maling. \"Itulah tugas serta peran mereka di desa,\" ujar Sekretaris Desa Way Kalam, Anwar Haqiqi, kepada Radar Lamsel, Selasa (8/6/2021). Qiqi mengatakan Pemerintah Desa Way Kalam bisa saja memberikan tambahan insentif kepada Linmas. Tapi hal itu tidak mungkin dilakukan karena terbentur dengan aturan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Qiqi berharap Pemkab bisa mengerti tugas dan peran Linmas, sehingga mereka bisa mendapatkan insentif yang layak. \"Tentu kami sangat berharap, saya rasa bukan hanya kami saja, tetapi desa yang lain juga punya harapan yang sama,\" katanya. Senada dengan Qiqi, Sekretariat Desa Kampung Baru, Dody Prasetyo, A.Md mengakui kalau Linmas memiliki peran yang paling besar di dalam Satgas Keamanan Desa. Di Kampung Baru sendiri, kata Dody, Komandan Linmas desanya menjadi Ketua Satgas Keamanan. \"Kalau dipikir-pikir iya juga, ya (insentif kecil). Padahal kalau ada acara-acara, dia (Linmas) paling depan. Macam hajatan, atau lain-lain,\" katanya. Sejatinya, pria berkacamata ini menilai insentif yang diterima Linmas saat ini memang kurang sesuai. Sama saja dengan insentif yang diterima oleh kader posyandu. Tapi Dody mengatakan kalau pemerintah desa tidak bisa berbuat banyak karena insentif Linmas sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup). \"Kalau kita pengen naikkin, kalau bisa semuanya. Tapi mau gimana lagi, aturannya sudah ada. Kalau lebih malah melanggar juga nanti,\" katanya. Camat Penengahan, Erdiyansyah, S.H.,M.M. mengatakan pembentukan Satgas Keamanan Desa di Kecamatan Penengahan telah diselesaikan pada 4 Juni 2021 lalu. Setiap Satgas memiliki 30-40 anggota yang memiliki peran sama. Yaitu sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di desa. \"Ya, semua berperan. Penguatan fungsi Linmas dengan adanya Satgas Keamanan. Iya dong, Linmas tetap jadi ujung tombak,\" katanya. (rnd)  

Sumber: