Asuransi AUBU Minimalisir Kerugian Petambak

Asuransi AUBU Minimalisir Kerugian Petambak

SRAGI – Manfaat Asuransi Usaha Budidaya Udang (AUBU) kini mulai dirasakan oleh sejumlah petambak udang di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi. Samahalnya dengan Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP), kehadiran asuaran AUBUD di sektor budidaya perikanan ini dinilai mampu meminimalisir kerugian petambak. Salah satu petambak yang sudah merasakan manfaat asuransi AUBU ini yaitu, Arda (42). Anggota Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan) Windu Wijaya ini mengaku, kehadiran asuran AUBU sejak awal tahun 2021 sangat bermanfaat bagi petambak udang non intensif di Desa Bandar Agung. “Sangat bermafaat, Mas. Apalagi pada saat maraknya serangan penyakit atau virus, dengan adanya asuransi AUBU petani tambak bisa mendapatkan klaim sehingga kerugian bisa diminimalisir,” kata Arda kepada Radar Lamsel, Senin (5/7) kemarin. Manfaat program asuransi di sektor budidaya udang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini juga dirasakan oleh, Mirdani (46). Ia menceritakan, serangan virus White Sindrom (WS)dan Myo pada awal tahun kemarin seluruh udang yang ditebar mati. Namun kata, dengan adanya klaim asuransi kerugian diminimalisir. “Awal tahun kemarin terbar 40 ribu benih, semuanya mati. Tapi karena ikut asuransi modal benih dan pakan kita kembali, dan bisa tebar benih lagi,” sambungnya. Ketua Pokdakan Windu Wijaya Numi Candra juga mengamini, manfaat asuransi AUBU ini. Sayangnya, asuransi ini hanya diikuti sebagian kecil petambak di Desa Bandar Agung. “Untuk diawal tahun kemarin, ada empat anggota kita yang sudah cairkan klaim, sebesar Rp 4 juta untuk sekali terbar 40 – 50 ribu benih. Ya sangat efisien apalagi kalau lagi ada serangan penyakit. Tapi saat ini kesadaran petambak kita masih kurang untuk mengikuti asuransi AUBU ini, baru sebagian kecil. Padahal saat ini biaya premi masih disubsidi 100 persen oleh pemerintah,” tutur Ketua Karang Taruna Kecamatan Sragi itu. (vid)

Sumber: