Asmara Sesalkan Keterbatasan Armada Damkar

Asmara Sesalkan Keterbatasan Armada Damkar

TANJUNG BINTANG - Sebuah ruko yang menjual beraneka macam sembako milik Harno di Jalan Sri Bungur, Dusun Kali Ayu, Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, habis dilahap sijago merah pada Rabu (29/9) malam.   Diduga, kebakaran tersebut bersumber dari konsleting arus listrik. Meskipun tidak adanya korban jiwa, namun akibat peristiwa itu, kerugian Harno selaku pemilik toko ditaksir mencapai Rp. 450 Juta.   Berdasarkan keterangan Kapolsek Tanjung Bintang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Faria Arista, mulai terjadinya kebakaran itu sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara, api baru berhasil dipadamkan pada pukul sekitar 23.30 WIB.   \"Sewaktu kejadian warga juga ramai membantu proses pemadaman menggunakan alat seadanya. Dua unit mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan dari Natar dan Kalianda,\" Ucapnya kepada Radar Lamsel via telpon WhatsApp, Kamis (30/9).   Mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lampung Timur ini juga menjelaskan, kebakaran itu saat ini masih dalam tahap penyelidikan Polres Lampung Selatan.   \"Ya, diselidiki Polres. Kemungkinan ada beberapa isi toko yang bisa diselamatkan, seperti makanan ringan dan sembako, karena itu toko kelontong yang menjual sembako dan berbagai makanan ringan,\" Jelasnya.   Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Tanjung Bintang khususnya untuk lebih waspada, agar peristiwa semacam itu dapat diantisipasi. \"Saya sarankan juga untuk menyediakan alat pemadam api darurat,\" Tuturnya.   Disamping itu, Komisi IV DPRD Lamsel, Asmara mengaku prihatin atas musibah yang menimpa Harno itu. Meski begitu, dirinya juga menyayangkan keterlambatan unit pemadam kebakaran akibat jauhnya jarak perjalanan yang harus ditempuh dari Kalianda.   \"Saya dan rekan-rekan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bagaimana ditambahkan unit damkar agar peristiwa seperti ini bisa cepat ditangani. Kan perjalanan dari Kalianda cukup jauh, bisa menempuh waktu hingga satu jam lebih,\" Pungkasnya.   \"Kedepannya kami juga akan berkoordinasi dengan Bandar Lampung karena jarak dari Bandar Lampung ke Tanjung Bintang lebih dekat, dan dari Bandar Lampung juga harus cepat tanggap, karena inikan situasinya darurat,\" Kata dia.   Senada dengan Kapolsek Tanjung Bintang, AKP Faria Arista, Asmara juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada jika semisal terjadi konsletting listrik.   \"Terkadang kita menyepelekan, cukup dimatikan sudah, tapi ternya ini bisa terjadi. Saya harap masyarakat, keluarga dan para tetangga khususnya bisa lebih waspada dan lebih teliti lagi, jadi kejadian semacam ini bisa diantisipasi,\" Tutupnya.(rif) TANJUNG BINTANG - Sebuah ruko yang menjual beraneka macam sembako milik Harno di Jalan Sri Bungur, Dusun Kali Ayu, Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, habis dilahap sijago merah pada Rabu (29/9) malam. Diduga, kebakaran tersebut bersumber dari konsleting arus listrik. Meskipun tidak adanya korban jiwa, namun akibat peristiwa itu, kerugian Harno selaku pemilik toko ditaksir mencapai Rp. 450 Juta. Berdasarkan keterangan Kapolsek Tanjung Bintang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Faria Arista, mulai terjadinya kebakaran itu sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara, api baru berhasil dipadamkan pada pukul sekitar 23.30 WIB. \"Sewaktu kejadian warga juga ramai membantu proses pemadaman menggunakan alat seadanya. Dua unit mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan dari Natar dan Kalianda,\" Ucapnya kepada Radar Lamsel via telpon WhatsApp, Kamis (30/9). Mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lampung Timur ini juga menjelaskan, kebakaran itu saat ini masih dalam tahap penyelidikan Polres Lampung Selatan. \"Ya, diselidiki Polres. Kemungkinan ada beberapa isi toko yang bisa diselamatkan, seperti makanan ringan dan sembako, karena itu toko kelontong yang menjual sembako dan berbagai makanan ringan,\" Jelasnya. Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Tanjung Bintang khususnya untuk lebih waspada, agar peristiwa semacam itu dapat diantisipasi. \"Saya sarankan juga untuk menyediakan alat pemadam api darurat,\" Tuturnya. Disamping itu, Komisi IV DPRD Lamsel, Asmara mengaku prihatin atas musibah yang menimpa Harno itu. Meski begitu, dirinya juga menyayangkan keterlambatan unit pemadam kebakaran akibat jauhnya jarak perjalanan yang harus ditempuh dari Kalianda. \"Saya dan rekan-rekan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bagaimana ditambahkan unit damkar agar peristiwa seperti ini bisa cepat ditangani. Kan perjalanan dari Kalianda cukup jauh, bisa menempuh waktu hingga satu jam lebih,\" Pungkasnya. \"Kedepannya kami juga akan berkoordinasi dengan Bandar Lampung karena jarak dari Bandar Lampung ke Tanjung Bintang lebih dekat, dan dari Bandar Lampung juga harus cepat tanggap, karena inikan situasinya darurat,\" Kata dia. Senada dengan Kapolsek Tanjung Bintang, AKP Faria Arista, Asmara juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada jika semisal terjadi konsletting listrik. \"Terkadang kita menyepelekan, cukup dimatikan sudah, tapi ternya ini bisa terjadi. Saya harap masyarakat, keluarga dan para tetangga khususnya bisa lebih waspada dan lebih teliti lagi, jadi kejadian semacam ini bisa diantisipasi,\" Tutupnya.(rif)

Sumber: