Ribuan Hektar Sawah dan Belasan Desa Terendam

Ribuan Hektar Sawah dan Belasan Desa Terendam

PALAS – Hujan deras yang melanda melanda wilayah Lampung Selatan sejak Sabtu sore hingga Minggu (26/12) dini hari menyebabkan ribuah hektar lahan persawahan di Kecamatan Palas terendam banjir. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas Tarmijan mengatakan, tingginya intesitas hujan sejak Sabtu sore merendam hapir seluruh lahan persawahan di Kecamatan Palas. “Dari total luas lahan sekitar 5.600 hektar yang terendam mencapai 5.000 hektar hamparan sawah akibat diguyur hujan,” kata Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu sore kemarin. Tarmijan mengatakan, selain merendam ribuan hamparan sawah banjir yang disebabkan air hujan dan luapan saluran irigasi itu juga merendam 60 hektar tanaman padi. Di Desa Tanjungjaya, tercatat sekitar 50 hektar tanaman padi terendam, Desa Bumiasri 12 hektar, kemudian Desa Bali Agung 15 hektar tanaman dan semaian padai untuk 40 hektar lahan. “Untuk di Kecamatan Palas memang belum masuk musim tanam. Tanaman yang terendam hanya 77 hekter dengan usia 14 hari setelah tanam,\" ungkapnya. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Desa Bali Agung Dewo Aji Sastrawan menuturkan, banjir disebabkan meluapnya saluran irigasi. Hingga Minggu sore dibebit air di saluran irigasi juga terus meluap. “Air di saluran irigasi primer limpas, sampai melewati tanggul. Sampai saat ini ketinggian debit air juga terus meningkat karena air dari hulu,” terangnya. Di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro juga merasakan dampak guyuran hujan yang terjadi pada Sabtu malam pekan kemarin. Wayan Sulendra salah satu tokoh masyarakat setempat menuturkan, banjir merendam semaian padi untuk 200 hektar lahan sawah. “Di Desa kita juga cukup luas semaian yang terendam banjir akibat limpasan air dari saluran irigasi. Semaian padi untuk 200 hektar terendam banjir,” pungkasnya. Di sisi lain belasan desa wilayah Lampung Selatan terendam banjir akibat curah hujan yang terjadi pada Sabtu (25/12)  sore hingga Minggu (26/12) dini hari. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Dulkahar mengatakan, akibat hujan deras yang terjadi, setidaknya ada 17 desa  di enam kecamatan yang terdampak banjir. Dulkahar mengatakan, 17 desa yang terdampak banjir tersebut antara lain, di Kecamatan Kalaianda  Desa Gunung Terang, Merak Belantung, Way Lubuk, Way Urang, dan Palembapang. Kecamatan Sidomulyo, Desa Talang Baru, Sidowaluyo, Sukabanjar, Kota Dalam, Sukamarga, Sidodadi, dan Desa Sidomulyo. Kemudian Desa Kekiling, Kecamatan Penengahan. Desa Tanjung Ratu, Kecamatan Katibung. Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji. Kemudian di Kecamatan Candipuro Desa Banyumas dan Cintamulya. “Ada enam kecamatan yang terdampak banjir. Kecamatan Kalianda lima desa, Kecamatan Sidomulyo tujuh desa, Kecamatan Candipuro dua desa, Kecamatan Penengahan satu desa, Kecamatan Way Panji satu desa,” kata Dulkahar Minggu kemarin. Dulkahar menjelaskan, selain dominan disebabkan faktor curah hujan yang terlalu tinggi pada Sabtu malam. Banjir yang terjadi di 17 desa ini juga disebabkan oleh pendangkalan sungai dan saluran drainase kurang baik. “Sebagian besar akibat curah hujan yang terlalu tinggi, ditambah dengan saluran drainase yang bekerja tak maksimal. Kemudian banjir disebabkan pendangkalan air sungai,” sambungnya. Sementara itu Camat Sidomulyo Herman Suheri, menuturkan bajir terparah terjadi di Desa Talang Baru. Setidaknya ada 93 rumah di Dusun 1 dan Dusun 2 yang terendam banjir. “Memang ada tujuh desa yang terendam bajir. Sementara untuk di desa lain dampaknya masih bisa ditoleransi,”terangnya. Tak hanya merendam rumah warga, banjir yang disebabkan luapan Sungai Way Katibung dan Way Campang itu juga turut merendam fasilitas umum seperti, kantor desa, puskesdes, gedung posyandu, dan dua masjid. “Selain itu ada lima fasilitas umum terendam. Dan 359 orang terdampak banjir,” ucapnya. Kepala Desa Talang Baru, Ahmadi menjelaskan, 93 tiga rumah yang terdampak banjir luapan Sugai Campang itu sebagian mengalami rusak ringan. “Alhamdulillah tidak ada korban. Sebagian rumah yang terkena banjir hanya mengalami rusak ringan serta perabotan rumah tangga dan peralatan sekolah anak banyak yang rusak akibat terendam banjir,” pungkasnya. (vid)  

Sumber: