GAK Erupsi 16 Kali Selama 4 Hari

GAK Erupsi 16 Kali Selama 4 Hari

RAJABASA - Gunung Anak Krakatau (GAK) masih mengalami erupsi. Pada Minggu (6/2/2022), peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi telah 2 kali terjadi. Tepatnya pada pukul 07.00 - 10.00 WIB. Gunung berapi ini telah 16 kali erupsi sejak pekan lalu. Erupsi pada Kamis (3/2/2022) tengah pekan lalu merupakan yang pertama kali terjadi sejak 3 tahun. Terakhir kali, letusan yang terjadi di GAK akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi itu terjadi pada tahun 2019 lalu. \"Di tahun itu erupsi besar terakhir,\" ujar Kepala Pos Pemantau GAK Hargopancoran, Andi Suwandi, saat dihubungi Radar Lamsel. Andi menjelaskan erupsi yang terjadi belakangan ini dipengaruhi adanya pelepasan energi di dalam tubuh GAK. Andi belum bisa memberikan tenggat waktu kapan berakhirnya erupsi di gunung yang penuh dengan cerita sejarah itu. Sementara ini, pihaknya masih memantau \"Kalau berapa lama erupsinya biasanya tidak tentu. Sore ini (Minggu) tenang, hanya hembusan saja,\" katanya. Laporan aktivitas gunung api yang diterima Radar Lamsel dari Pos Pemantau GAK Hargopancoran, ketinggian gunung masih di angka 157 mdpl. Keterangan meteorologi cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 26-27 °C dan kelembaban udara 71-73 %. Pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 300-2000 meter di atas puncak kawah. Teramati 7 kali letusan dengan tinggi 300-2000 m dan warna asap kelabu dan hitam. Pengamatan visual CCTV jelas, teramati asap kelabu hitam sedang-tebal dengan ketinggian 300-2000 meter. Visual CCTV pada malam hari teramati sinar api dengan ketinggian 100-300 meter. Ombak laut tenang-sedang. Status kegempaan, letusan jumlah : 7, amplitudo : 48-60 mm, durasi : 29-160 detik. Hembusan jumlah : 7, amplitudo : 7-11 mm, durasi : 13-120 detik. Vulkanik dangkal jumlah : 8, amplitudo : 8-25 mm, durasi : 3-13 detik. Vulkanik dalam jumlah : 1, amplitudo : 37 mm, S-P : 2.48 detik, durasi : 8 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-42 mm (dominan 5 mm). Di keterangan lain, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena status GAK sudah berada di level II (waspada) sejak lama. Di sisi lain, tidak terdengar suara dentuman dari GAK. Pos Pemantau GAK Hargopancoran merekomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer. (rnd)

Sumber: