Water Barrier Tersisa 3, Pengendara Was-was

Water Barrier Tersisa 3, Pengendara Was-was

KALIANDA - Jumlah water barrier di Simpang Simpur di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) depan kantor Graha Pena Lamsel terus berkurang. Di awal pemasangan pada Maret tahun 2021 lalu, pembatas jalan berwarna oranye yang dilengkapi pemantul cahaya itu berjumlah belasan. Tapi sekarang hanya tersisa 3 unit yang terpasang. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, keberadaan water barrier terus berkurang karena ditabrak oleh kendaraan. Hal ini bisa dilihat dari kondisi bagian water barrier yang pecah, dan pecahan lampu kaca kendaraan. Sekarang posisi persimpangan itu dianggap mulai rawan lagi. Jika melihat situasinya beberapa kali, ada pelbagai kemungkinan lain yang menjadi penyebab pengendara menabrak water barrier. Di antaranya keberadaan lampu penerang jalan umum (LPJU) yang sangat minim di sekitar lokasi. Demikian pula dengan rambu-rambu jalan yang lowong. \"Memang sering ketabrak, makanya tinggal sisa sedikit,\" ujar Bahruni kepada Radar Lamsel, Rabu (9/2/2021). Pria yang berprofesi sebagai ojek ini mengaku sering mendapati water barrier yang rusak akibat dihantam kendaraan. Bahkan, tak jarang pula pengendara yang menabrak pembatas jalan itu mengalami luka-luka.Untungnya, kata dia, sejauh ini belum ada korban jiwa. \"Setahu saya begitu. Makanya polisi sama Dishub cepat gerak. Pasang lagi yang lebih banyak. Bila perlu yang semen,\" katanya. Baiknya, dinas dan instansi terkait segera menangani persoalan water barrier yang terus berkurang. Pasalnya, water barrier dipasang di media jalan raya untuk mencegah pengendara memasuki jalur lalu lintas yang berlawanan dari arah Bakauheni maupun Bandar Lampung. Radar Lamsel menghubungi Kasat Lantas Polres Lampung Selatan, AKP. Edwin W.D. Putra, S.IK. Namun sayang, Edwin belum membalas pesan konfirmasi yang dikirimkan Radar Lamsel ke nomor WhatsApp-nya. (rnd)

Sumber: