Sudin Bimbing Petambak Lamsel

Sudin Bimbing Petambak Lamsel

KALIANDA – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Sudin kembali melakukan kunjungan kerja (kunker) di Lampung Selatan. Kali ini, giliran petani tambak udang yang mendapatkan Bimbingan Teknis yang digelar di Aula Sebuku Rumah Dinas Bupati Lamsel, Sabtu (28/2) pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan meningkatkan kesejahteraan peternak udang yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Anggota DPD Provinsi Lampung, Asisten dan para Pejabat dilingkup Pemkab Lamsel. Dalam sambutannya, Bupati Lamsel, H. Nanang Ermanto mengucapkan selamat datang kepada Ketua Komisi IV DPR RI. Pihaknya, sangat mengapresiasi perjuangannya didalam bidang pertanian yang selama ini telah dibuktikan bagi masyarakat. Nanang menambahkan, tujuan dari Bimtek bagi para petambak-petambak ini merupakan suatu persiapan untuk program yang pernah disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI waktu lalu. “Para petambak ini sudah mempunyai 100 hektar lahan yang sudah pernah dikunjungi oleh Kementrian. Jadi, tinggal bagaimana merealisasikannya untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan,” singkat Nanang mengawali kegiatan tersebut. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, Kabupaten Lampung Selatan akan mendapatkan bantuan berupa Excavator untuk penggalangan alur. Sehingga, mempermudah para petambak udang dalam mengolah lahan garapannya. “Nantinya, excavator ini boleh dipakai dengan cara dipinjamkan dan berbayar dengan biaya lebih murah dari pada sewa dengan orang lain. Karena ini bantuan dari pusat yang menjadi aset. Nah, biaya sewa itu digunakan untuk biaya perawatan alat-alat dan semacamnya,” terang Sudin. Dengan pertemuan silaturahmi ini, harap Sudin, dapat menghasilkan kerjasama yang baik dari petambak kecil sampai dengan petambak besar. Agar nantinya, dalam pengelolaannya bisa berjalan baik dan tidak melanggar aturan yang berlaku. “Dalam artian pengelolaan limbah tambaknya. Kalau sampai limbahnya dibuang kesaluran nanti yang akan rugi kita semua dan itu jangan sampai terjadi. Jadi, kita harus benar-benar memperhatikan itu supaya tidak terjadi kerugian untuk kita semua,” pungkasnya. (idh/rlsrl

Sumber: