Desa Kecapi Bentuk Organisasi Sabuai Nimbau

Desa Kecapi Bentuk Organisasi Sabuai Nimbau

KALIANDA – Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda membentuk organisasi seni budaya tradisional Lampung dengan nama “Sabuai Nimbau”. Organisasi ini untuk melestarikan budaya Lampung agar tidak terkikis seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini. Organisasi yang berdiri sejak 4 Januari 2016 lalu itu digagas oleh tokoh adat, tokoh masyarakat desa setempat dan dibantu oleh aparatur desa dan Karang Taruna Desa Kecapi. Dengan harapan terbentuknya organisasi “Sabuai Nimbau” akan mampu menumbuhkan semangat mencintai dan bertujuan melestarikan kebudayaan tradisional yang meliputi seni tari dan pencak silat Lampung. Sekretaris Seni Budaya Sabuai Nimbau Nizamuddin Aulia mewakili Ketuanya Munsyahril Yusuf mengatakan, pembentuk organisasi ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan melestarikan kebudayaan. “Tujuan organisasi ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya tradisional dan pemberdayaan masyarakat Lampung,” terang Nizam kepada Radar Lamsel saat ditemui dirumahnya, Minggu (7/8). Lebih lanjut dia menerangkan, selain bertujuan untuk melestarikan kebudayaan, kegiatan ini juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat dengan meningkatkan rasa kegotong-royongan dan kebersamaan. “Daripada mencari hiburan lain, lebih baik disini bisa menyaksikan kesenian budaya tradisional,” tambahnya. Nizam mengatakan, jadwal latihan tari dilakukan setiap Sabtu pada pukul 20.00 - 22.00 WIB. Sedangkan untuk latihan pencak silat dilakukan pada hari Kamis, pukul 20.00 - 22.00 WIB. Di aula balai Desa Kecapi. “Untuk seni tari, Desa Kecapi memberikan latihan tari sembah, tari bedana, tari tuping, tari qodar dan tari mamandapan,” ujarnya. Menurutnya, yang paling difokuskan untuk dipelajari adalah tari mamandapan. Alasannya, tari tersebut adalah kesenian tradisional yang hampir banyak masyarakat tidak mengetahui adanya tarian tersebut. “Tari Mamandapan bisa dikatakan hampir punah. Untuk itulah tujuan kami memberikan pelatihan lebih fokus untuk menjaga dan mempelajari semua kesenian tradisional adat Lampung,” pungkasnya Terpisah, Kepala Desa (Kades) Kecapi Ridwansyah mengatakan, seni budaya tradisional Lampung bukan hanya diingat tapi juga dipelajari. “Untuk budaya kita pasti tidak lupa. Tapi percuma kalau hanya diingat saja. Kami membentuk organisasi ini supaya menjadi wadah untuk mempelajari kesenian tradisional adat Lampung,” ungkap Ridwan Lebih lanjut Ridwan mengatakan, pihak Desa Kecapi sudah menyampaikan kegiatan ini kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dengan harapan pemerintah kabupaten terus mendukung segala kegiatan yang meliputi bidang kesenian yang ada diwilayah Lampung Selatan. \"Kami sudah menyampaikan kegiatan ini dan pemerintah menyambutnya dengan baik. Kami juga sudah mengajukan proposal kepada pemerintah kabupaten agar mendapatkan bantuan supaya kegiatan ini bisa terus berkembang,” pungkasnya. (Cw1)

Sumber: