Bantuan Terbatas, Pengelolaan Pertanian Belum Maksimal
![Bantuan Terbatas, Pengelolaan Pertanian Belum Maksimal](https://radarlamsel.disway.id/assets/default.png)
PENENGAHAN – Bantuan pemerintah disektor pertanian belum merata dirasakan petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan). Keterbatasan anggaran dari pemerintah sehingga bantuan khusus pertanian belum merata dirasakan petani di Kecamatan Penengahan. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Penengahan Ahmad Widodo mengatakan, potensi pertanian di Kecamatan Penengahan cukup baik. Dia mencontohkan Desa Sukabaru dan Desa Penengahan yang memiliki potensi pertanian jagung dan padi yang cukup luas. Tidak hanya itu, komoditas perkebunan seperti kakao dan pisang juga ada di desa tersebut. “Tapi potensi lahan yang dimiliki terkadang tidak produktif karena terkendala sumber air saat musim kemarau. Padahal ada sumber air dari sungai Waypisang tapi petani belum mampu memanfaatkan air sungai Waypisang karena petani atau kelompok tani tidak memiliki mesin penyedot air,” terang Widodo kepada Radar Lamsel, Senin (8/8). “Ada mesin penyedot air (alkon) tapi mesin tersebut punya perorangan dan itu juga harus menyewa. Dengan kondisi seperti itu, saya mohon kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar memperhatikan petani untuk memberikan bantuan mesin alkon,” tambah Widodo. Tahun ini, lanjut dia, dari hasil perjuangan dan usulan KTNA Kabupaten Lampung Selatan kepada Pemerintah Provinsi Lampung melalui badan koordinasi penyuluhan (Bakorluh) dan Dinas Pertanian Lampung Selatan diberikan bantuan sebesar Rp419 juta untuk membuat sumur bor sebanyak 21 unit tersebar di Lampung Selatan. “Untuk kecamatan Penengahan, kita mendapat bantuan sumur bor di Desa Pasuruan untuk kelompok tani (Poktan) Tetesan Makmur karena poktan ini mengajukan proposal terlebih dahulu,” katanya. Menurutnya, Desa Sukabaru, Desa Penengahan dan Desa Sukajaya saat ini belum bisa mendapatkan bantuan tersebut. “Saya berharap pengajuan proposal mesin alkon yang sudah kami sampaikan ke Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan, mohon sekiranya untuk ditindak lanjuti dan direalisasikan untuk persiapan musim kemarau dalam mengatasi kendala air,” pungkasnya. (Cw1)
Sumber: