Hasil UMKM Lampung Diakui Kualitas Bagus Provinsial Lain, Pemerintah Dinilai Tidak Peduli
![Hasil UMKM Lampung Diakui Kualitas Bagus Provinsial Lain, Pemerintah Dinilai Tidak Peduli](https://radarlamsel.disway.id/uploads/IMG-20230105-WA0027.jpg)
NATAR, RADARLAMSEL.COM- Meski perekonomian masyarakat desa sempat melemah akibat dilanda pandemi covid-19 selama dua tahun, namun tidak dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) usaha kerajinan masyarakat, seperti gerabah, kerajinan jati ukir kursi, meja, lemari, dipan tidak terpengaruh para pengrajin tetap berkarya sepanjang waktu hingga saat ini bahkan usah mereka terus bergeliat. Salah satu pemilik UMKM, Purna Irawan alias Wawan, warga dusun Sidoarjo 1/2 , desa Negarararu, kecamatan Natar mengatakan, kalau kendala saat pandemi hanya susah mengirim barang karena sebagian wilayah menerapkan PPKM jadi tidak bisa masuk, tetapi sebagian wilayah ada kebijakan untuk kendaraan barang tetap bisa.
\" Kalau berkarya kami tetap berjalan, kebetulan di tempat saya ini hampir Ada semua kerajinan, buat guci, meja kursi dari sofa, dari jati hampir dibuat semua disini. Sepi memang iya waktu itu tetapi tetap jalan, \" Ungkapnya.Untuk saat ini mungkin puncaknya para pembeli berdatangan, pandemi mudah-mudahan sudah berlalu pesanan barang hampir ada terus baik dari dalam provinsi mau pun luar, \" Intinya produksi terus kerajinan disini, karena memang disini hampir semua kerajinan ada dan yang pesan pun ada terus, \" Katanya. Sejauh ini, atau pun dimasa pandemi ketika itu tidak ada bantuan atau pembinaan dari Pemerintah atau pemerhati UMKM, \" Ya intinya kami ini jalan sendri, modal sendri, kerja sendri, upah sendri, dari dinas pas Pandemi nggak ada apa lagi sekarang, \" Katanya. Kata Wawan, UMKM merupakan penghidupan ekonomi masyarakat, mungkin hanya UMKM yang bertahan abadi saat covid melanda Indonesia bahkan dunia, tetapi apa dampak dari pemerintah tidak ada.
\" Ya mobok diperhatikan kami-kami ini oleh dinas, kami ini pemilihan ekonomi sejati di tengah-tengah ribuan masyarakat. Ekonomi di desa berjalan baik tidak seperti usaha lainya, \" Kata dia. \" Kalo bisa dari pengrajin minta bantu dari pelatihan diklat di luar provinsi biar dapet ilmu lagi bukan teori aja dan kalau bisa di butuhkan peralatan buat produksi dari kerajinan gerabah, mebel, furniturnya. Dikarenakan berdampak dari BBM naik bahan baku pun naek, Tapi pengrajin tidak patah semangat sampai hasil produksi UMKM mewakili Provinsi Lampung bahwa hasil nya memuaskan, \" Katanya. Zai pembeli asal Provinsi Sumatera Selatan mengaku, hasil UMKM dari Lampung terutama guci diakui memiliki kelas yang cukup bagus, kualitas sangat terjamin kokoh, hal seperti ini patut menjadi kebanggan pemerintah sebagian penghasilan kerajinan berkualitas bagus banyak diminati. \" Andai kan di provinsi lain kerajinan yang lengkap seperti ini secara otomatis dinas akan turun melakukan pembinaan dengan harapan UMKM nya lebih unggul, kalau di Jawa itu UMKM Yogyakarta, nah di Sumatera mestinya ada juga tapi perlu pembinaan, bantuan, \" Katanya.Febi Herumanika. (feb)
Sumber: