Ribuan Hektar Lahan Terbengkalai, Faktor Cuaca Bikin Lambat Musim Tanam

Ribuan Hektar Lahan Terbengkalai, Faktor Cuaca Bikin Lambat Musim Tanam

PALAS, RADARLAMSEL.COM -  Meksi musim tanam padi di wilayah Palas sudah berjalan sekitar satu bulan lebih, namun jumlah hamparan yang sudah melewati masa tanam belum menyentuh 80 persen. Dari sekitar 5.500 hektar hamparan hingga saat ini baru 3.700 hektar sawah yang telah ditanami padi. Selain disebabkan curah hujan yang belum merata, lambannya proses tanam ini juga disebabkan Sumber Daya Petani (SDM) yang kerap menunda musim tanam. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Agung, Desa Bali Jaya, Dewo Aji Sastrawan mengatakan, hingga saat ini hamparan sawah yang telah melewati masa tanam baru sekitar 200 hektar.

“Untuk di wilayah Bali Agung sampai saat ini baru 200 hektar yang sudah tanam. Total luas hamparan lahan padi di desa kita semuanya ada sekitar 400 hektar,”
kata Dewo kepada Radar Lamsel, Rabu (8/2) kemarin. Dewo mengungkapkan, salah satu penyebab lambannya proses tanam padi di desanya disebabkan curah hujan yang belum merata. Akibatnya sebagian lahan masih kekurangan air untuk melakukan proses tanam.
“Lahan masi belum cukup air untuk ditanami padi. Bahkan petani ada yang menyedot air dari irigasi supaya bisa cepat tanam. Tapi ada juga sebagian kecil lahan yang kelebihan air dan harus dibuang, karena curah hujan belum merata, spot-spot saja,” sambungnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas Tarmijan menyebutkan, sejak musim tanam dimulai 45 hari lalu, luas hamparan lahan yang telah tertanam baru mencapai 3.700 hektar.
“Laporan kita terakhir luas hamparan yang sudah tanam baru 3.700 hektar. Padahal musim tanam sudah berlangsung selama 45 hari, bahkan di wilayah barat sudah ada yang pemupukan ke dua,” ungkapnya.
Tarmijan menjelaskan, lambannya proses tanam ini bukan hanya disebabkan oleh faktor cuaca saja yang menyebabkan sebagian lahan masih kekurangan air. Di wilayah timur seperti di Desa Palas Pasemah dan Palas Aji sampai belum ada yang melakukan penanaman walapun kebutuhan air di dua desa itu telah terpenuhi.
“Kalau di desa lain seperti Pulau Tengah dan Bandan Hurip mereka belum bisa tanam karena kering atau lahan masih tergenang air. Tapi di Desa Palas Pasemah dan Palas Aji belum tanam karena SDM petaninya yang enggan mempercepat proses tanam,” pungkasnya. (vid)

Sumber: