Gawat! 10 ribu Vaksin LSD Masih Jauh Dari Cukup Buat Akomodir Seluruh Ternak
Ilustrasi Gambar--
SRAGI,RADARLAMSEL.COM – Pemerintah Provinsi Lampung hingga kini masih kekurangan stock vaksin Lumpy Skin Diase (LSD). Hingga saat Provinsi Lampung baru menerima 10.000 dosis vaksin, jumlah ini masih jauh dari cukup.
Ditengah meningkatnya lalulintas penjualan sapi menjelan Idul Adha, peternak sapi disarankan untuk melakukan vaksinasi LSD secara mandiri.
Kepala Balai Karantina Pertanian dan Peternakan Provinsi Lampung, Donny mengatakan, hingga saat ini virus LSD ini sudah ditemukan di 11 kabupaten di Provinsi Lampung, salah satunya Lampung Selatan. Sayangnya sejak virus ini mulai menginfeksi sapi di Lampung, Pemrov baru bisa menyediakan 10.000 dosis vaksin.
“Hingga sekarang ini sudah ada 11 Kabupaten yang terkena LSD, termasuk Lampung Selatan. Untuk jumlahnya juga masih dihitung oleh dirjen peternakan. Samapi saat ini provinsi juga baru menerima 10.000 dosis. Masih sangat kekurangan,” kata Donny kepada Radar Lamsel, saat menghadiri kegiatan panen raya padi di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi pada Rabu kemarin.
Untuk mengatasi kekurangan dosi vaksin, Balai Karantina juga sudah melakukan komunikasi dengan perusahaan produsen vaksin LSD. Donny mengaku, pihaknya telah menghubungkan perusahaan vaksin dengan peternak sapi di Lampung agar bisa melakukan vaksin secara mandiri.
“Supaya pencegahan bisa berjalan. Kita sudah komunikasi dengan perusahaan vaksin suasta dan kita hubungkan dengan peternak agar bisa melakukan vaksin mandiri,” sambungnya.
Selain melakukan upaya vaksin, pihak Balai Karantina mulai memperketat lalu lintas pejualan ternak sapi menjelang Idul Adha. Sapi yang akan dijual ke luar daerah wajib memiliki surat karantina dan telah melalui pemeriksaan.
Bahkan Donny mengaku, lima hari lalu Balai Karantina sempat menahan sepuluh ekor sapi dai Lampung Selatan yang akan di jual ke Pulau Jawa tanpa surat karantina.
“Mendekati Idul Adha ini penjualan sapi ke luar daerah dan marketnya banyak ke Pulau Jawan seperti Jakarta dan Banten. Saat ini kita juga sudah memperketat pengawasan. Harapan kita setiap daerah juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum sapi dijual ke luar daerah,” sambungnya. (vid)
Sumber: