Apresiasi Usulan Golkar, Rycko Maksimalkan Pileg

Apresiasi Usulan Golkar, Rycko Maksimalkan Pileg

--

KALIANDA, RADARLAMSEL.COM -  Putra mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, Rycko Menoza, SZP buka suara usai Namanya kembali melambung sebagai kandidat calon bupati yang diusulkan oleh DPD II Partai Golkar Lampung Selatan.

Namanya dipublikasikan oleh pengurus Partai Golkar Lampung Selatan bersama tiga nama lain, Benny Raharja, Agus Sutanto dan Hendry Rosyadi. 

Rycko mengatakan kalau dirinya saat ini sedang memusatkan perhatian pada kontestasi Pemilu Legislatif tanpa mengesampingkan kabar terkini yang kembali melambungkan namanya di Lampung Selatan.

“ Pertama apresiasi kepada yang mengusulkan, jajaran ketua, sekretaris dan seluruh pengurus Partai Golkar Lampung Selatan. Kedua fokus bagaimana mencari maksimal dukungan masyarakat di Pileg ini supaya bisa mendudukkan maksial caleg-calegnya jadi wakil kecamatan (dapil masing-masing.red),” kata Rycko kepada Radar Lamsel, Rabu (12/7/2023).

BACA JUGA:Masih Aman dari Potensi Ancaman Cuaca Ekstrem

Mantan Bupati Lampung Selatan ini bilang kalau Caleg dari Partai Golkar banyak yang duduk di parlemen artinya tingkat kepercayaan masyarakat masih tinggi. Itu akan lebih memudahkan Balonkada yang nanti akan diusung pada Pilbup.

“ Salah satu tolok ukur pilkada kan pileg dulu, nanti kan yang dipakai partai jumlah kursi sebagai dasar untuk menentukan calon berpasangan dengan siapa kan begitu,” terang Rycko.

Masih kata Rycko, dengan diusulkan namanya sebagai bakal calon bupati oleh pengurus PG Lamsel, dia pun mengapresiasi dan hal ini menjadi momentum dirinya untuk terus bertemu dan menyapa masyarakat Lampung Selatan.

“ Kebetulan saya juga dicalonkan sebagai Bakal Calon Legislatif dari dapil ini ya sekalian lah. Saya juga bisa menyapa masyarakat dengan membawa nama Golkar Lampung Selatan. Apalagi kita pernah punya pengalaman di Lampung Selatan jadi sah sah saja kalau nama kita dipakai untuk sosialisasi partai ya nggak masalah,” kata dia.

Dia bilang kalau Pilkada tak semudah yang dibayangkan sebab ada komunikasi politik antara elit dan pengurus partai politik satu dengan yang lainnya untuk membangun koalisi dan sebagainya. (idh)

Sumber: