Bintang Pudar di Gelap Pantai Pukau Ratusan Penonton

Bintang Pudar di Gelap Pantai Pukau Ratusan Penonton

Ist.Radarlamsel - Pertunjukan teater "Bintang Pudar di Gelap Pantai yang dipentaskan Komite Teater dan Film DKLS Lampung Selatan, pekan lalu.--

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – Pementasan teater “Bintang Pudar di Gelap Pantai” karya Amir Syarifudin menjadi pertunjukan pertama yang digelar oleh Komite Teater dan Film, Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS). ​

Meski belum sempurna, tapi bagi sang sutradara, Amir Koboi Bintang Pudar di Gelap Pantai telah menemukan panggungnya. Pementasan ini mampu menarik animo masyarakat Lamsel, yang umunya belum banyak tahu soal teater. 

​Tak kurang 300 penonton undangan hadir dalam pementasan pertama sore 14.30 WIB dan 200 penonton untuk pementasan yang ke-dua 19.30 WIB yang digelar di Aula Rimau Bapeda Lampung Selatan pada Kamis (5/10) pekan lalu. Sekitar 150 lembar tiket juga habis terjual pada malam itu. ​

Bintang Pudar di Gelap Pantai merupakan sebuah lakon tragedi masyarakat Kalianda dan sekitarnya pasca tsunami 2018 lalu. Lakon ini menggambarkan perubahan sosial masyarakat setelah direlokasi di hunian tetap bantuan pemerintah. 

BACA JUGA:Ratusan Layang-Layang Hiasi Langit Palas

​Nengsih dan Syafrudin yang menjadi tokoh utama merupakan sebuah refleksi tentang kondisi penyintas bencana tsunami di Lampung Selatan yang mencoba bangkit secara ekonomi dan psikologis. ​

“Nengsih dan Syafrudin adalah salah satu gambaran perjuangan masyarakat penyintas korban tsunami yang sampai saat ini masih berjuang untuk bangkit,” kata Amir Syafrudin, Kamis pekan lalu.

Meski telah berhasil dipentaskan, tapi Amir Koboi, sapaan akrab Amir Syafrudin mengamini pementasan pada Kamis masih jauh dari sempurna. 

​Bahkan pementasan minim tata cahaya dalam pementasan ini sehingga penonton kurang memahami setiap adegan dalam cerita.

 ​“Tata panggung seperti properti pentas, dan tata cahaya sangat kurang. Pementasan ini memang belum sempurna, tapi Bintang Pudar di Gelap Pantai pada pementasan ini telah mendapat panggung,” terang Amir koboi. ​

Namun menurut Amir Koboi, sebagai pementasan pertama Bintang Pudar di Gelap Pantai telah menjadi awal yang bagus untuk Komite Teater dan Film DKLS untuk menggarap industri teater di Lampung Selatan. 

​Amir menjelaskan, seni pertunjukan teater telah mendapat tempat di hati Lampung Selalatan. Kedepannya pertunjukan teater harus digarap dengan serius. ​

“Lampung Selatan memiliki banyak kisah-kisah budaya yang bisa dipentas dengan teater, pementasan pertama ini menjadi titik awal kita untuk mengembangkan industri teater yang lebih serius,” pungkasnya. (vid)

Sumber: