Desa Sumbernadi Terus Berkembang

Desa Sumbernadi Terus Berkembang

Kepala Desa Sumbernadi I ketut Sinda Atmita--

Berdasarkan catatan pemerintah desa setempat, pembangunan infrastruktur masih menjadi PR (Pekerjaan Tumah) bagi pemerintah setempat.Yakni, pembangunan jalan lingkar kabupaten yang masih menyisakan 400 meter diperbatasan Desa Sumbernadi dan Desa Tamansari.

Selanjutnya, pembangunan jalan poros desa di Dusun 2, tepatnya RT;05 sampai RT;06. Panjang jalan yang butuh dibangun sepanjang 1.150 meter. Selain jalan poros, pemerintah desa juga memiliki pekerjaan rumah membangun jalan usaha tani dan jalan gang atau jalan lingkungan. Untuk jalan usaha tani masih terdapat sekitar 3800 meter yang butuh di bangun. Sedangkan jalan gang total panjang 650 meter yang butuh di bangun.

Kepala Desa Sumbernadi I Ketut Sinda Atmita mengakui, program pembangunan infrastruktur desa memang menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan secara menyeluruh. Sebab, kata dia, luas wilayah Desa Sumbernadi yang mencapai 6,3 juta meter persegi dan minimnya anggaran dana untuk pembangunan infrastruktur mengakibatkan pembangunan jalan belum tersentuh secara menyeluruh.

“Masih banyak program-program pembangunan seperti jalan dan fasilitas umum (Fasum) yang butuh di bangun. Seperti jalan kabupaten, jalan desa, jalan usaha tani dan Fasum seperti Poskesdes yang ada di Desa Sumbernadi yang tidak layak pakai. Terbenturnya bencana Covid-19 beberapa tahun lalu membuat terhentinya pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya,” papar Ketut Sinda.

Suami Ni wayan Siladri ini mengatakan, Desa Sumbernadi merupakan desa yang memiliki banyak potensi. Seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan peternakan. “Dengan potensi yang dimiliki desa kami diharapkan pemerintah pusat dan daerah memperhatikan untuk pengembangan potensi-potensi yang ada di Desa Sumbernadi untuk kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

 

APBDes Sumbernadi Tahun 2023 Capai Rp1,1 Milyar

Pemerintah Desa (Pemdes) Sumbernadi, Kecamatan Ketapang tahun ini mengelola anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2023 sebesar Rp 1.101.099.781,00. Dana milyaran tersebut bersumber dari sejumlah pendapatan, seperti Dana Desa (DD) Rp683.669.000, alokasi dana desa (ADD) sebesar Rp300.119.281, dana bagi hasil pajak (BHP) Rp40.811.500, pendapatan asli desa (PADes) Rp3.500.000 dan pendapatan lainnya Rp 73.000.000.

Untuk merealisasi sejumlah program kerja yang telah dirumuskan sebelumnya, Pemdes Sumbernadi mengalokasikan APBDes tersebut untuk lima bidang program kerja. Yakni, bidang penyelenggaraan pemerintah desa, bidang pelaksanaan pembangunan, bidang pembinaan kemasyarakatan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang penanggulangan bencana.

Di bidang penyelenggaraan pemerintah desa, Pemdes Sumbernadi mengalokasikan dana sebesar Rp583.738.073. Dibidang pelaksanaan pembangunan desa di guyur dana Rp163.430.112,79 dan bidang pembinaan kemasyarakatan Rp104.100.000. Selanjutnya, bidang pemberdayaan masyarakat Rp185.520.900 dan bidang penanggulangan bencana sebesar Rp94.090.000.

Kepala Desa Sumbernadi I Ketut Sinda Atmita mengatakan, realisasi anggaran untuk bidang penyelenggaraan pemerintah desa menyedot dana paling besar yakni mencapai 53 persen dari total dana APBDes. Dana tersebut direalisasikan untuk operasional pemerintah desa, Siltap dan tunjangan aparatur desa. 

Sementara untuk program bidang pelaksanaan pembangunan desa, lanjutnya, mendapat guyuran dana sebesar 14 persen. “Bidang ini untuk kegiatan rehab gedung balai desa, pengadaan sarana prasarana perkantoran seperti satu set komputer dan scanner. Di bidang ini juga, kami melaksanakan program pembangunan talud penahan tanah (TPT) di RT: 5, Dusun:2 dengan panjang 42 meter dan tinggi 1,5 meter,” kata Ketut Sinda Atmita didampingi Sekretarisnya Bagus Putu Arjawa.

Masih di bidang pelaksanaan pembangunan desa, kata Kades Sumbernadi, dilaksanakan dua sub bidang program, yakni sub bidang pendidikan dan kesehatan. Pada Sub bidang pendidikan, dana dialokasikan untuk pemberian insentif tenaga PAUD dan pengadaan sarana prasarana pendidikan serta memberikan bantuan dana pendidikan Paket C. Pada Sub bidang kesehatan, dana dialokasikan untuk isentif kader-kader kesehatan, pembelian obat-obatan dan penanganan Stunting.

“Program lainnya yang kami laksanakan di bidang pelaksanaan pembangunan desa ini adalah bedah rumah. Tahun ini, kami memberikan bantuan bedah rumah kepada satu kepala keluarga yang kurang mampu di RT;04, Dusun 1. Besaran dana yang diberikan Rp10 juta. Bantuan tersebut merupakan stimulan bagi pemilik rumah yang akan dibedah,” tuturnya.

 

Sumber: