Waspada! DBD Mewabah di Sidomulyo

Waspada! DBD Mewabah di Sidomulyo

SIDOMULYO – Kasus penyebaran penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) mulai muncul di Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo. Setidaknya sudah dua orang warga di desa itu terjangkit penyakit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Agepty. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, dua warga yang terkena penyakit DBD itu adalah Midah (25) dan Ardi (25). Untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, UPT Dinas Kesehatan Kecamatan Sidomulyo bergerak cepat melakukan fogging. Kepala UPT Dinas Kesehatan Kecamatan Sidomulyo, Saiful Anwar, M.Kes membenarkan dua warga terkena penyakit DBB. “Midah sempat dirawat di Puskesmas Sidomulyo, per tanggal 29 Agustus lalu dirujuk ke RSUD. Bob Bazar Kalianda,” kata dia kepada Radar Lamsel, Rabu (31/8) kemarin. Sementara Ardi, lanjutnya, saat ini dirawat disalah satu klinik kesehatan yang ada di Kecamatan Sidomulyo. Berdasarkan informasi tersebut pihak Puskesmas segara melakukan fogging yang difokuskan di Dusun Kampung Duren, Desa Seloretno. “Kami sudah lakukan fogging untuk membasmi berkembangbiaknya jentik nyamuk yang ada diwilayah tersebut,” ujar Saiful. Dikatakan, cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini kerap memicu timbulnya wabah penyakit tersebut. “Pergantian cuaca juga menyebabkan penyebaran penyakit bisa meluas jika tidak segera ditangani,” kata dia. Selain melakukan fogging, Saiful juga menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD) karena cuaca yang tidak menentu bisa memicu perkembangbiakan nyamuk dengan cepat. “Cuaca saat ini kadang hujan, kadang panas. Jika daya tahan tubuh tidak dijaga dan lingkungan sekitar dipenuhi genangan air dan kotoran, ini bisa membahayakan kesehatan warga,” ujar pria berkacamata ini. Saiful mengharapkan, bagi para pemimpin desa agar bisa menggerakan warganya untuk melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan tiap minggunya. Dengan melakukan langkah, menutup, menguras dan menimbun (3M). Sementara untuk petugas kesehatan lanjut Siful harus siap siaga karena kejadian seperti ini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. “Bagi petugas kesehatan ataupun bidan desa semua harus siaga menangani DBD,” tandasnya. (ver)

Sumber: