Aset Senilai Rp33,1 Miliar tak Jelas

Aset Senilai Rp33,1 Miliar tak Jelas

KALIANDA – Persoalan aset di Lampung Selatan tidak akan pernah selesai jika kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersikap pasif. Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan pun mendorong agar masalah aset benar-benar menjadi atensi semua kepala satker untuk dituntaskan. Hal tersebut ditegaskan Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan saat rapat koordinasi (rakor) bulanan yang digelar di Lamban Rakyat Rumah Dinas Bupati Lamsel, Selasa (30/8) malam. Zainudin meminta para kepala SKPD dari mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten bekerja dengan iklas dalam menyelesaikan persoalan aset daerah tersebut. Pasalnya, berdasarkan catatan setidaknya aset senilai Rp33,1 miliar tidak ada kejelasan. “Jangan tunggu di gebrak-gebrak dulu baru jalan mengerjakan. Kita semua harus bekerja dan bersinegritas dengan seluruh jajaran untuk menyelesaikan persoalan ini. Tolong koordinasi dengan baik. Pak Sekda yang menjadi ketua penyelesaian aset ini harus keras, jangan loyo,”ujar Zainudin. Orang nomor satu di kabupaten ini juga meminta para kepala SKPD untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah tersebut. “Jangan saling lempar dalam menyelesaikan masalah aset ini. Misalnya, dulu bukan jaman saya aset ini. Kalau semua seperti itu tidak akan selesai-selesai permasalahan ini. Kita cari apa saja aset yang hilang atau tidak ada ini,”tutupnya. Sementara itu, Asisten Bidang Administrasi Umum (Adum) Setdakab Lamsel Yusri, SE, MM menerangkan, sekitar Rp33, 1 miliar aset daerah yang hingga saat ini belum terinventarisasi. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, lanjutnya, diperlukan koordinasi dan bekerja secara tim. Sebab, penyelesaian aset ini bisa dilakukan apabila seluruh perangkat daerah kompak dan siap untuk menyelesaikannya. “Karena ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan harus melakukan gerakan bersama. Kami sudak koordinasi dengan BPK untuk menyiapkan langkah-langkah dalam penyelesaiaannya. Saat ini tengah kami inventarisasi,”kata Yusri, kemarin. Pihaknya menargetkan penyelesaian masalah aset ini rampung di tahun 2017. Namun demikian, Yusri enggan membeberkan aset daerah dari sektor mana yang tidak diketahui kejelasannya. “Kita tengan inventarisasi. Kita sudah bertekad bersama-sama untuk menyelesaikannya. Mudah-mudahan 2017 bisa selesai tanpa tertinggal sedikitpun,”pungkasnya. (idh)

Sumber: