Penengahan Waspada DBD

Penengahan Waspada DBD

PENENGAHAN – Masyarakat sepertinya harus lebih meningkatkan kewaspadaan, terlebih dimusim cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini. Ini dilakukan untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mulai mengintai masyarakat. Koordinator Penanganan Penanggulangan Penyakit (P2P) Puskesmas Penengahan Indah Suprihatin, SKM mengungkapkan meski berdasarkan data laporan bulanan kesakitan ataupun laporan dari Rumah sakit di Kecamatan Penengahan sampai bulan Agustus 2016 belum ada masyarakat yang positif terjangkit penyakit Demam berdarah/DBD masyarakat tetap waspada. Sebab, disejumlah kecamatan DBD mulai mewabah. Apalagi perawal bulan ini ada terduga DBD dari Desa Pasuruan yang kini tengah dirawat. “Walaupun masih bersifat suspect, penderita tetap kita pemantau perkembangannya,” kata dia kepada Radar Lamsel kemarin. Sejauh ini, Puskesmas Penengahan langsung menindaklanjuti dugaan itu dengan melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) terhadap kasus tersebut. PE dilakukan dirumah warga yang terkena penyakit DBD dan lingkungan sekitarnya. Rencananya PE tersebut akan dilakukan hari ini. \"Insya Allah kita akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi besok (hari ini’red). Apabila setelah dilakukan PE hasilnya disimpulkan adanya rantai penularan, kita akan segera mengambil langkah memutuskan rantai penularan tersebut dengan cara melakukan fogging foccus (pengasapan) diwilayah penderita dengan radius 100 meter,\" lanjut Indah Sementara itu kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan Hi.Herwin,SKM.,MM. mengatakan, fogging foccus adalah salah satu upaya untuk pencegahan penyakit DBD. “Fogging foccus bertujuan memutuskan rantai penularan terhadap penyakit DBD yang sudah terjadi. Namun tindakan yang paling efektif dan efisien dalam pencegahan penyakit DBD adalah dengan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak disetiap lingkungan masyarakat,” ujar Herwin. Puskesmas, lanjut Herwin, sudah mempunyai dan membentuk tim Gertak (gerakan serentak) PSN disetiap desa, namun kita perlu menghimbau kembali tentang kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit DBD. “Agar mereka waspada dan berperan aktif kembali sebagaimana mestinya, selain itu kami sudah memberikan penyuluhan dan mengimbau kepada masyarakat disetiap pertemuan desa, agar masyarakat sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur, serta menghindari dari gigitan Nyamuk agar masayarakat khususnya di kecamatan Penengahan terhindar dari penyakit demam berdarah,” lanjutnya. (Cw1)

Sumber: