Desa Krawang Sari Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah Untuk Anak Berpotensi Putus Sekolah
Sekretaris Camat Natar Sucipto, Kepala Desa Krawang Sari, Pendamping Desa, Bhabinkamtibmas/Babinsa menyerahkan bantuan kepada anak-anak desa yang berpotensi putus sekolah : -- Febi Herumanika Radarlamsel.Disway.id ----
RADARLAMSEL.DISWAY.ID -- Pemerintah desa Krawang Sari, kecamatan Natar, kabupaten Lampung Selatan, menganggarkan dana desa di tahap akhir tahun 2023 untuk memberi bantuan kepada anak-anak berpotensi putus sekolah di desa tersebut.
Kepala desa Krawang Sari Nikmatus Solekah saat acara Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrembangdes) mengatakan, bantuan diakhir pencairan dana desa tahun ini untuk anak-anak putus sekolah berupa, perlengkapan alat sekolah.
Kata kepala Desa, ada enam anak di desanya yang dibantu melalui program dana desa tahun ini.
" Jumlahnya ada enam yang kita beri bantuan perlengkapan sekolah, bantuan tersebut diambil dari dana desa, " ujar Kades Krawang Sari.
Diharapkan ditahun mendatang bantuan tetap ada, sementara untuk jumlah penerima akan disesuaikan dengan anggaran yang ada.
Sementara Nurmala Sari selaku koordinator pendamping desa wilayah Natar mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan program dari dana desa tujanya untuk membantu supaya anak yang berpotensi putus sekolah dapat diringankan bebannya.
" Program bantuan untuk anak yang berpotensi putus sekolah anggaranya dari dana desa," ucap Mala sapaan akrabnya.
Dikutip dari berbagai sumber Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, Meminta DD dialokasikan untuk membangun di desa.
Mendes PDTT, juga meminta kepala desa aktif mencapai pendidikan berkualitas, Karena hal tersebut menjadi bagian untuk mempercepat L pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) desa.
Mentri Abdul meminta desa bisa menyalurkan berbagai bantuan.
Menurut Mendes PDTT, setiap desa dapat memberi bantuan biaya sekolah untuk anak tidak sekolah atau putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi.
Selain itu desa juga dapat memberikan atau menyalurkan peralatan persiapan bagi siswa yang masuk sekolah. Bantuan itu dikhususkan bagi keluarga miskin di desa.
"Bantuan diikuti dengan bantuan biaya pendidikan misal untuk transportasi, uang buku, seragam, hingga jenjang menengah pertama dan atas," tutur dia.
Selain itu kata Mendes PDTT, desa juga perlu menyalurkan bantuan bagi anak berkebutuhan khusus.
Sumber: