16 Motor Dinas Kades se-Sidomulyo Diperiksa

SIDOMULYO – Sebanyak 16 unit kendaraan dinas (randis) Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Sidomulyo dicek kelengkapan serta kondisi fisiknya oleh Pemerintah Kecamatan Sidomulyo, Senin (5/9) kemarin. Pemeriksaan ini dilakukan agar Kades sebagai penanggung jawab randis melakukan perawatan secara rutin untuk menjaga kondisi aset negara tersebut. Sebelumnya, pemeriksaan randis juga dilakukan terhadap seluruh Sekdes se-Sidomulyo pada Senin (29/8) lalu. Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sidomulyo Wasidi mengatakan, pemeriksaan ini meliputi kondisi fisik, kelengkapan onderdil dan aksesoris serta pemasangan plat tak luput dari pemeriksaannya. “Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan rasa tanggungjawab Kades sebagai pengguna randis, agar kendaraan operasiaonal itu tidak terbengkalia dan tidak disalah gunakan peruntukannya,” ujar Wasidi kepada Radar Lamsel, Senin (5/9) kemarin. Dari total 16 kendaraan bermotor tersebut 80 persen lolos kriteria pemeriksaan, mulai dari kaca spion, nomor polisi (Nopol) hingga kondisi mesin yang masih bagus. “80 persen dari seluruh kendaraan bermerk Yamaha Jupiter Z tahun 2015 ini dalam kondisi baik, 20 persen diantaranya tidak dilengkapi kaca spion saja,” ungkap Wasidi. Lebih lanjut Wasidi menegaskan bagi penanggungjawab randis tersebut agar melengkapi kaca spion. Mengingat, kaca spion begitu penting dalam berkendara dijalanan. Mantan Kasi Bidang Pertanahan Kecamatan Sidomulyo ini juga mengultimatum Kades yang menyalahgunakan kendaraan tersebut. Ia menilai randis harus sesuai peruntukannya jangan disalah gunakan. “Jangan sampai disalahgunaka, khusus untuk operasiaonal Kades saja. Jangan dgunakan untuk ngojek,” ujar dia dengan nada bercanda. Pemeriksaan ini lanjut Wasidi, akan dilakukan selama enam bulan sekali. Agar kondisi randis bisa dipantau dan dijaga oleh Kades. “Kelengkapan aksesoris saya tekankan kepada mereka, mengingat pernah terjadi kecelakaan terhadap Sekdes Seloretno yang meninggal akibat Kecelakaan,” imbuhnya. Terpisah Camat Sidomulyo Syamsul Juhari mengharapkan bagi setiap pemegang aset tersebut harus bertanggungjawab penuh. Jika ada yang hilang tentu yang bertanggungjawab adalah para Kades. “Konsekuensi, sebagai pengemban amanat harus menjaga apa yang menjadi tanggungjawab. Jika ada yang hilang ya diganti,” pungkasnya. (ver)

Sumber: