Tinggal 50 KK di Desa Trimomukti Belum Berjamban Sehat
![Tinggal 50 KK di Desa Trimomukti Belum Berjamban Sehat](https://radarlamsel.disway.id/uploads/8-September-Foto-7.jpg)
CANDIPURO – Tim Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kecamatan Candipuro dan Tentara STBM pelaksanaan pengadaan jamban di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro kemarin. Hasilnya dari 1.300 kepala keluarga (KK) yang sebelumnya tak memiliki jamban sehat kini tinggal 50 KK yang belum membuat jamban sehat. Namun dalam kurun waktu kurang dari dua minggu kedepan, target tersebut bisa tercapai 100 persen. Koordinator SNV Lampung Selatan, Deddy Ahmad mengatakan, pelaksanaan monitoring dilakukan secara bersama-sama dengan Tim yang berasal dari Dinas/Instansi di Kecamatan. Tujuannya menurut pria berkumis ini agar masyarakat tergugah mau merubah perilaku hidup bersih dan sehat. “Monitoring bersama dengan Tim Kecamatan dan Desa, untuk memastikan bahwa di Desa Trimomukti masyarakatnya sudah memiliki jamban sehat. Kami mengaku salut dengan masyarakat yang telah berpartisipasi mendukung program swasembada WC di Lamsel. Mudah-mudahan ini bisa tercapai,” ujar Deddy Ahmad, Kamis (8/9). Babinsa Desa Trimomukti, Serda Zulkarnaen mengaku, masyarakat terus diberikan motivasi untuk memiliki jamban sehat. Selama beberapa bulan terakhir, masyarakat sudah banyak yang memiliki jamban sehat dengan cara bergotong-royong. “Meski rumahnya geribik dan masuk kategori keluarga kurang mampu, masyarakat mau membuat jamban sehat. Ini artinya, mereka sangat peduli dengan kesehatan lingkungan. Harapan kami, masyarakat tidak mudah terjangkit penyakit dan dapat hidup sehat,” harap Zulkarnaen. Kepala Desa Trimomukti, Sutrisno mengatakan, bagi masyarakat yang tidak mampu membuat jamban sehat akan dipikirkan bersama. Kekurangan warga yang belum membuat jamban sehat, dalam waktu dua minggu akan selesai dan Desa Trimomukti tercapai ODV. “Entah bagaimana nanti, yang penting masyarakat kami punya kemauan untuk memiliki jamban sehat. Inilah pentingnya gotong-royong untuk membantu yang kurang mampu. Dari desa, kita juga akan melakukan upaya lain,” kata Sutrisno. (gus)
Sumber: