Melalui Hilirisasi Produk Pertanian, Pemprov Lampung Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Melalui Hilirisasi Produk Pertanian, Pemprov Lampung Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Kepala Bappeda Lampung Elvira Umihanni.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.-----

BANDARLAMPUNG, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Hilirisasi ialah salah satu fokus pembangunan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di tahun 2024. 

Di mana, hilirisasi ini ditargetkan bisa tingkatkan kesejahteraan para petani yang ada di Provinsi Lampung. 

Dilansir Radarlampung.co.id, Kepala Bappeda Lampung Elvira Umihanni berkata, hilirisasi ialah salah satu fokus dari kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. 

Kata Elvira Umihanni, hilirisasi industri memanglah telah didorong oleh pemerintah pusat. Juga masuk program kerja Gubernur Lampung

Sepanjang masa jabatan Gubernur Arinal, kata Elvira Umihanni, program yang difokuskan mulai dari kartu petani berjaya (KPB). 

Setelah itu kenaikan produksi sampai kenaikan kesejahteraan petani. Itu bisa nampak capaiannya disaat ini dari nilai tukar petani (NTP) yang sudah lebih meningkat. 

"Jadi pak gubernur maunya kenaikan ini dilakukan oleh petani sehingga terdapat nilai tambah produksi pertanian," ucap Elvira Umihanni. 

Dukungan upaya kenaikan oleh petani ini, dikatakan Elvira Umihanni, Gubernur Arinal membagikan perlengkapan roasting kopi yang dibagikan ke petani. 

"Alat roasting kopi yang dibagikan ke petani ini supaya petani dapat tingkatkan nilai tambah produksinya," ucapnya. 

Sehingga, di saat para petani sudah sanggup mengelola hasil pertaniannya diharapkan pula dapat dimanfaatkan dalam penjualannya. 

"Supaya petani ini dapat mengelola serta tingkatkan nilai tambah serta dapat tingkatkan kenaikan berdampaknya pada kesejahteraan petani," tuturnya. 

Dengan terdapatnya hilirisasi ini, lanjut Elvira Umihanni, pembangunan pertanian tidak hanya terpaut tingkatkan produktivitas, namun juga berdampak pada kenaikan kesejahteraan petani.  

Hilirisasi juga bagaimana tingkatkan nilai tambah produk pertanian sehingga terdapat nilai tambahnya untuk warga Provinsi Lampung. 

"Jadi untuk pasar dalam negara itu hilirisasi semacam kopi, luar negara ekspor dalam wujud mentah," ucapnya. 

Sumber: