Sidomulyo Siaga Bulan Bhakti Rabies
![Sidomulyo Siaga Bulan Bhakti Rabies](https://radarlamsel.disway.id/uploads/67145219678-juni_23_suntik_rabies.jpg)
SIDOMULYO – Pemerintah Kecamatan Sidomulyo mulai menginstruksikan kepada 16 desa yang ada dikecamatan setempat untuk memberikan vaksin terhadap hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera. Camat Sidomulyo Syamsul Juhari, S.Sos mengatakan, bulan September merupakan Bulan Bhakti Rabies yang dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk menanggulangi bahaya rabies dan mensosialisasikan penanganan rabies kepada warga yang memiliki hewan peliharaan yang bisa memicu timbulnya penyakit rabies. “Program nasional ini sudah kami sampaikan kepada seluruh instansi terkait untuk bersama mensosialisasiakn Bulan Bhakti Rabies, terutama di 16 desa yang ada di Sidomulyo,” ujar Syamsul kepada Radar Lamsel, Kamis (15/9) kemarin. Menurut Syamsul, penyakit yang ditimbulkan dari ketiga jenis hewan tersebut jangan dianggap remeh. Sebab, dilingkungan masyarakat masih terdapat peliharaan seperti kucing, anjing bahkan kera. “Bagi yang memiliki peliharaan tersebut agar segera memperhatikan dan melaporkan kepada petugas peternakan untuk diberikan vaksin agar terhindar dari rabies,” ujarnya. Dikatakannya, kerjasama antara dua Unit Pelaksanaan Teknis yakni UPT Peternakan dan UPT Puskesmas dalam hal ini harus berkolaborasi agar Bulan Bhakti Rabies bisa diselenggarakan dengan sukses dan memenuhi target. “Kami instruksiakan kepada seluruh Kepala Desa untuk mendata dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar segera memberikan vaksin untuk hewan peliharaan tersebut,” imbuhnya. Terpisah Kepala UPT Puskesmas Sidomulyo, Saiful Anwar, M.Kes mengatakatan, bahaya rabies dapat ditimbulkan dari gigitan kucing, anjing dan kera. Ketiga hewan tersebut jika tidak segera diberi vaksin dapat menyebabkan rabies. “Di Bulan Bhakti Rabies, tenaga medis dari Puskesmas Sidomulyo bertugas memberikan penanganan terhadap korban dari gigitan ketiga hewan tersebut,” ungkapnya. Sementara untuk maslaha vaksin dan penyuluhan Saiful mengatakan, itu merupakan tugas dari UPT Peternakan. “Untuk saat ini kami sedang berkoordinasi mensukseskan program nasional tersebut hingga penghujung September ini. Pihak Puskes sebagai tenaga medis jika ada korban gigitan yang dapat memicu timbulnya rabies,” imbuhnya.(ver)
Sumber: