Ruangan Penuh, Pasien Nunggu Berjam-jam di Ruang Transit, Begini Penjelasan Direktur RSUD Bob Bazar

Ruangan Penuh, Pasien Nunggu Berjam-jam di Ruang Transit, Begini Penjelasan Direktur RSUD Bob Bazar

--

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda menyandang status paripurna. Namun ada hal yang membuat rumah sakit itu biasa-biasa saja, apalagi berkaitan dengan fasilitas. Sejauh ini fasilitas di sana masih jauh dari harapan.

Informasi yang diterima Radar Lamsel, baru-baru ini ada warga yang merasa kecewa terhadap fasilitas dan juga pelayanan di rumah sakit pelat merah itu. Ada pasien perempuan yang berniat menjalani perawatan di rumah sakit.

Seperti biasa, awalnya pasien perempuan itu mendapatkan penanganan awal di ruang instalasi gawat darurat (IGD). Seberesnya di sana, dia diminta perawat menunggu sementara waktu karena seluruh ruangan di kelas 3 masih penuh.

Beberapa puluh menit kemudian, dia diminta ke ruang transit sembari menunggu di sana. Malang, setelah menunggu berjam-jam, dia tak kunjung masuk juga ke ruangan kelas 3. Sampai merasa kesabarannya habis, dan kemudian pulang ke rumahnya.

"Saya sudah nunggu lama. Giliran ditanya masih penuh (ruangannya)," ujarnya kepada Radar Lamsel, Sabtu, 27 April 2024.

BACA JUGA:Berkat Program Desa BRIlian, BRI Mendukung Desa Kelawi Bangun Infrastruktur dan Pengembangan Ekowisata

Merasa penasaran, pihak keluarganya akhirnya mengecek ke ruangan secara diam-diam. Memang benar posisi ruangan di kelas 3 saat itu penuh. Tetapi ruangan di kelas 2, dan kelas 1 ada yang kosong. Pihak keluarganya pun bertanya-tanya.

"Apa tidak ada kebijakan yang memperbolehkan pasien sementara dirawat di salah satu kelas itu," ujarnya.

Radar Lamsel menghubungi Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr. Reny Indrayani, M.KM, untuk mengonfirmasi penyakit apakah yang mendominasi di kelas 3 sehingga membuat ruangannya selalu penuh. Serta sudah berapa lama hal itu terjadi.

Reni mengatakan dari bebrapa penelusuran selama pihaknya mengurai tumpukan pasien yang ada di IGD, memang pasca lebaran angka kunjungan meningkat. Reni menjelaskan bahwa hal itu tidak hanya terjadi di rumah sakit Bob Bazar saja.

Bahkan saat rumah sakit Bob Bazar Kalianda merujuk pasien ke provinsi, rata-rata jawaban dari sisrute kapasitas tempat tidur full bed. Untuk bangsal dewasa angka kunjungan rata-rata pasien re-admisi, atau kunjungan ulang seperti pasien dengan penyakit kronik.

Tetapi tidak ada angka kejadian luar biasa (KLB). Hari rawat kadang rata-rata panjang karena kondisi pasien belum merasa sehat. Untuk ruang anak, kata Reny, kalau tidak ada penyekatan beberapa ruangan seperti Rencana NICU dan ruang infeksius.

"Sehingga tempat tidur berkurang. Kalau untuk pasien anak sebagian besar febris, dan mengarah ke DBD," katanya.

Soal penempatan ruangan yang kosong sementara dari kelas 3 ke kelas 2, Reny menegaskan kalau aturan itu tidak bisa dilakukan karena rumah sakit Bob Bazar Kalianda mempunyai ruang transit. Peraturan BPJS juga tidak membolehkan pasien pindah kelas.

Sumber: