Ternyata Proyek Siluman di UPT Perikanan Natar Dikerjakan Satu Orang Selama Dua Tahun Berturut-turut
Proyek di UPTD Perikanan Kecamatan Natar, Sudah 5 Minggu Dikerjakan, Pekerja Tidak Tahu Proyek Tersebut Milik siapa dan Anggaran dari mana?. Febi Herumanika Radarlamsel---
NATAR, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Kabupaten Lampung Selatan diketahui bernama Dwi Jatmiko membenarkan proyek tersebut tidak dipasang papan pelaksanaan selama proses pekerjaan, mengenai hal tersebut Kadis menyebutkan pihaknya akan melakukan teguran terhadap UPTD yang bersangkutan.
Kadis Perikanan juga membenarkan bahwa proyek tahun 2023 di UPTD Perikanan kecamatan Natar dikerjakan oleh satu orang yang sama di tahun yang berbeda (2024).
" ya kalo lolos aplikasi nggak apa-apa dikerjakan orang yang sama ditahun yang berbeda, sekrangkan pakai aplikasi semua," ujar Kadis Perikanan.
Disinggung apakah pihak Dinas pernah melakukan pengecekan dari hasil pekerjaan tahun sebelumnya dan pekerjaan saat ini, Dwi Jatmiko mengatakan bahwa di UPTD itu sudah ada pekerja (pegawai).
" Di sana kan ada KUPT nya, masa Kadis ngecek hal hal kecil begitu, sudah lah kami periksa ," kata Kadis.
Ditanya apakah Dinas perikanan siap diperiksa penegak hukum mengenai dua proyek tersebut, Kadis menyebut, sejauh ini pihaknya sudah dilakukan pemeriksaan berlapis-lapis, sudah diperiksa oleh Inspektorat dan lain sebagainya.
" Silakan saja kalu mau diperiksa, masyarakat yang mana yang bilang proyek itu nggak bagus, nggak ada keterbukaan kenapa nggak lapor langsung sama saya," kata Kadis Perikan Lampung Selatan Dwi Jatmiko.
Diberitakan Sebelumnya, Aparat Penegak Hukum (APH) Kejaksaan Tinggi Lampung, dan Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Lampung harus turun kelapangan melihat secara langsung beberapa titik proyek di kecamatan Natar yang diduga tidak ada keterbukaan terhadap publik soal penggunaan anggaran negara membangun infrastruktur.
Salah satu proyek yang tengah berjalan di UPTD Perikanan di desa Negara Ratu kecamatan Natar, pihak pelaksanaan dari proyek tersebut tidak memasang papan pelaksana.
Apa yang dikerjakan dalam proyek tersebut tidak diketahui padahal sudah lima Minggu dikerjakan.
Siapa pelaksana dari proyek itu tidak diketahui, bahkan mandor dari proyek diketahui bernama Anto mengaku, tidak paham siapa pemilik proyek menggunakan anggaran negara itu.
" Saya hanya pekerja yang disuruh, saya nggak tahu siapa pemiliknya, perusahaan apa yang mengerjakan, berapa anggaranya saya tidak tahu, saya hanya disuruh mengawasi, tanya aja langsung sama pak Apri orang kantor saya," ujar Anto.
Anto juga tidak paham mengapa pekerjaan sudah lima Minggu berjalan tetapi tidak dipasang papan pelaksanaan dari pekerjaan tersebut.
Sumber: