Membedah Fakta di Debat Kedua
Pasangan Nanang-Antoni dan Egi-Syaiful saat debat kedua yang digelar di Hotel Syariah Kecamatan Natar pada Jumat malam, 25 Oktober 2024.--Ist
Sebagai catatan: untuk kasus-kasus ganti/salah nama, tanggal, bukan, atau tahun kelahiran, tetap harus diurus di MPP Kalianda karena ada risiko hukum di kemudian hari apabila ada kesalahan ketika mengambil keputusan. Pelayanan PAK KADES sangat ditentukan oleh komitmen desa.
"Mau tidaknya pelayanan tergantung dari desa. Di tahun 2025 kami punya target 90 persen, mendorong desa untuk bisa melakukan pelayanan," kata Kadisdukcapil Kabupaten Lampung Selatan, Edi Firnandi, saat dihubungi Radar.
Data-data yang disampaikan oleh Edi Firnandi menandakan bahwa pelayanan administrasi, khususnya di bidang bependudukan hampir mencapai 50 persen. Angka itu bisa dikatakan baik karena Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengutamakan sentuhan pelayanan di kecamatan yang jauh dari MPP.
Saat menjawab pertanyaan Egi, Nanang mengatakan untuk segala macam pelayanan memang dipusatkan di MPP. Sedangkan kecamatan yang relatif cukup jauh sudah diberikan wewenang oleh Pemerintah Kabupaten Lampung untuk mencetak KTP, KK, dan administrasi lainnya. Persis seperti data di Disdukcapil.
"Kecamatan yang jauh tidak punya permasalah, termasuk desa. Kami munculkan inovasi jemput bola, di tempat, dan pelosok-pelosok yang tidak terjangkau, kami hadir," kata Nanang.
Egi kemudian melontarkan peryataan terkait implementasi Artificial intelligence atau AI menggunakan aplikasi, itulah yang akan dia kedepankan. Egi Bilang implementasi yang disampaikan Nanang dengan membangun MPP dan juga berbasis di kecamatan, itu hal yang baik. Tetapi tentunya implementasi itu apakah diikuti menggunakan IoT.
"Maksimalisasi, optimalisasi, aplikasi internet. Kemudian apakah itupun didukung terkait dengan pelatihan SDM untuk mengoperasikan hal itu," katanya.
Nyatanya, lanjut Egi, hal itupun bisa dipelajari dan bisa ditiru dari beberapa daerah di luar Lampung Selatan. Proses studi tiru untuk kebaikan bisa diimplementasikan. Jadi, kata Egi, sekarang ini eranya 5.0 implementasi Internet of Things melalui aplikasi software yang bisa dirasakan dan diakses oleh masyarakat.
Sumber: