Cinta Alessandro Nesta
Alessandro Nesta ketika membela Lazio.--Ist
Sayangnya nasib keduanya berbeda. Jika AS Roma mati-matian menjaga Totti agar tidak pergi. Sedangkan Lazio harus menjual Nesta agar tidak mati karena masalah finansial yang menggerogoti. Satu hal yang membuat Nesta istimewa dari bek-bek lain adalah tekelnya.
Dia memang tak mahir membawa bola sambil meliuk-liuk layaknya Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario hingga Rui Costa. Tapi percayalah tekel Nesta tak kalah indah dan memanjakan mata ketimbang aksi pemain-pemain tadi.
Karena keindahan tekelnya ini pula Nesta menjadi seorang mahaguru seni pertahanan. Nesta memiliki perhitungan yang sangat presisi, ia tahu kapan waktunya untuk berlari, kapan waktunya untuk menghalangi, dan kapan waktunya untuk menjatuhkan diri.
Nesta mahfum merebut bola dari kaki lawan tanpa sedikitpun berbuah pelanggaran. Apa sebabnya? Tekel Nesta sangat lembut, bahkan jika dibandingkan dengan sutra. Yang paling fenomenal di usianya yang sudah sangat senja, Nesta mampu menghentikan Lionel Messi yang kala itu sedang gila-gilanya.
Nesta yang hampir kecolongan, berupaya sekuat tenaga mengejar Messi, dan dengan ketenangannya tanpa membuat wasit bersusah payah untuk meniup peluitnya. Kehebatan Nesta di belakang inilah yang pada akhirnya membuat Silvio Berlusconi tergoda untuk meminangnya.
Mendengar rencana ini, Carlo Ancelotti pun kegirangan memanfaatkan keadaan yang terjadi di Lazio. Transfer Ini akhirnya kejadian meski sebenarnya tak pernah Nesta harapkan. Demi menjaga Lazio dari kebangkrutan, Nesta akhirnya menerima pinangan AC Milan pada musim panas 2002.
Di Milano, Nesta bergabung ke skuad Superstar Silvio Berlusconi. Bayangkan saja, ada Nesta, Maldini, Costacurta, hingga Cafu di sana. Tak ayal di musim pertamanya, trofi Liga Champions langsung Nesta dapatkan di AC Milan.
Sumber: