Mediasi Antara Warga Campang Tiga dengan PT. SUL

Mediasi Antara Warga Campang Tiga dengan PT. SUL

SIDOMULYO – Unsur pimpinan Kecamatan Katibung menggelar mediasi antara warga Campang Tiga dengan PT. Sumber Utama Lestari, kemarin. Pihak warga yang mengatasnamakan masyarakat adat desa setempat meminta pihak perusahaan merealisasikan jalan untuk warga  setempat. Dari tujuh tuntutan yang diminta oleh warga yang mengatasnamakan masyarakat adat tersebut, pihak perusahaan bersedia membuatkan jalan umum untuk dusun I induk Desa Campang Tiga. Manager PT. SUL Agus Sutanto mengatakan, pihaknya akan membangun jalan yang berada di sekitar pemukiman warga yang diisi oleh delapan Kepala Keluarga (KK). “Kami bersedia membangun jalan selebar dua meter untuk memperlancar akses masyarakat,” kata dia dihadapan warga Campang Tiga saat mediasi berlangsung. Dikatakannya, PT. SUL yang merupakan group dari PT. Java Comfeed sangat mengedepankan kepentingan masyarakat yang berada disekitar perusahaan. Sebab, sejak tahun 2013 pihaknya sudah bermitra dengan masyarakat luas. “Sebagai perusahaan yang bermitra dengan petani, tentu kami menyambut baik permintaan pembangunan jalan tersebut, dan akan segera direalisasikan pembangunannya. Mulai besok,” kata dia. Hal senada juga dikatakan Camat Sidomulyo Syamsul Juhari, S.Sos. Menurutnya pihak perusahaan sudah sangat kooperatif dengan mengabulkan permintaan warga untuk pembangunan jalan. “Ini sebetulnya hanya miss komunikasi saja,” kata Syamsul kepada Radar Lamsel. Jika warga permintaan tersebut sudah dikabulkan, Syamsul mengharapkan pembangunan bisa kembali dilanjutkan. Sebab, perusahaan berskala nasioanl itu sedang mengejar percepatan pembangunan pada tahun ini. “Jika masih terhambat juga ini tentu akan memepersulit kedua belah pihak,” ujarnya. Kepala Desa Campang Tiga Masri mengatakan, pemerintah desa menyambut baik niat perusahaan untuk melanjutkan pembangunan, dengan syarat jalan segera direalisasikan. “Kami pemerintah desa tidak menghalangi para investor untuk mendirikan perusahaan. Namun akan lebih baik jika perminataan tersebut segera direalisasikan,” terangnya. Meski pihak perusahaan sudah menyetujui untuk pembangunan jalan umum. Namun sekelompok warga yang mengatasnamakan masyarakat adat melakukan walk out dari rapat tersebut. Alhasil, peserta rapat diisi oleh warga yang masih menetap dan mendukung berdirinya perusahaan tersebut. (ver)

Sumber: