Lonjakan Signifikan UMKM di Lampung Selatan, Tahun 2024 Hampir Tembus 17 ribu Pelaku Usaha
Ilustrasi UMKM.--Ist
KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Pergerakan ekonomi di Lampung Selatan melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami lonjakan signifikan. Kesuksesan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengembangkan usaha tersebut merupakan aksioma.
Data yang ada menunjukkan bahwa UMKM di Bumi Khagom Mufakat terus meningkat. Selama empat tahun terakhir sedikitnya ada 3.582 UMKM yang lahir. Pada tahun 2020, data pelaku UMKM sebanyak 11.947. Di tahun itu Kecamatan Natar, Tanjung Bintang, Ketapang, Candipuro, mendominasi.
Keempat wilayah itu memiliki jumlah UMKM di atas angka 1.000. Kecamatan Natar paling banyak dengan 1.543 UMKM, disusul Tanjung Bintang sebanyak 1.384 UMKM, Ketapang 1.351 UMKM, serta Candipuro dengan 1.038 UMKM. Jumlah itu mengalami peningkatan di tahun berikutnya.
Padahal tepat di tahun 2020 wabah Covid-19 mulai menyerang secara merata di wilayah Indonesia. Lampung Selatan pun ikut-ikutan kena. Upaya dan kerja keras pemerintah daerah menjaga stabilitas UMKM di tengah gempuran pagebluk Covid-19 terbukti ampuh. Pelaku UMKM pun bisa bertahan.
Saat itu Nanang Ermanto, selaku Bupati Lampung Selatan berjuang keras menjaga perekonomian agar tidak tumbang. Termasuk pelaku UMKM juga ada di dalamnya. Nanang bersama jajarannya secara perlahan memantau arus produk-produk UMKM supaya tetap menarik peminat.
Di tahun 2021, pelaku UMKM di Lampung Selatan menyentuh angka 13.360. Naik 1.413 UMKM dibandingkan dengan tahun 2020. Kecamatan Kalianda jadi wilayah yang paling melesat menyumbang UMKM. Di tahun 2020, UMKM di Ibukota Lampung Selatan hanya berjumlah 667.
Sedangkan di tahun 2021 jumlahnya UMKM-nya jadi 1.068. Jika dipersentasikan angkan kenaikannya mencapai 50 persen. Di 16 kecamatan lainnya tetap ikut mengalami kenaikan meski jumlahnya tidak signifikan. Tahun 2022 giliran Kecamatan Tanjung Bintang yang jadi primadona.
Sumber: