Minat Asuransi Pertanian Masih Minim
![Minat Asuransi Pertanian Masih Minim](https://radarlamsel.disway.id/uploads/petani-biemco-orig-600.jpg)
KALIANDA – Program Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) bagi para petani masih menjadi perhatian Dinas Pertanian Tanam Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kabupaten Lamsel. Pasalnya, hingga kini program pemerintah tersebut angkanya masih jauh dari target yang diharapkan. Demi tercapainya program tersebut, Dinas PTPH Lamsel akan meningkatkan sosialisasi kepada para petani. Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2H) Dinas PTPH Lamsel Puji Astuti mengatakan, AUTP merupakan program baru yang belum dikenal para petani. Jadi pihak terkait harus menjelaskan secara detail mengenai program AUTP pada setiap kesempatan. “Harus berjuang sekuat mungkin demi mensukseskan program ini. Karena program ini dicanangkan pemerintah pusat yang dikhususkan untuk para petani padi,” katanya kepada Radar Lamsel saat ditemui diruangannya, Selasa (11/10). Strategi jitu, sambung Astuti, sangat diperlukan jika program AUTP ingin berjalan. Karena, sosialisasi saat ini hanya disampaikan kepada para petugas penyuluh lapangan (PPL). “Bila perlu kita panggil seluruh kelompok tani (poktan) yang sudah merasakan serangan hama yang merusak tanaman mereka. Jadi, diperlukan diskusi antar para petani tentang produksi, hama, benih dan lain-lain,” terang Astuti. Astuti menjelaskan, jika mengikuti program AUTP, petani hanya dikenakan biaya Rp36 ribu per hektare. PT. Jasindo selaku pihak asuransi akan memberikan ganti rugi sebesar Rp6 juta kepada petani yang tanamannya mengalami tingkat kerusakan hingga 75 persen. “Tahun 2016 ini, Kabupaten Lamsel targetnya adalah 12.000 hektare. Sedangkan yang sudah terdaftar saat ini hanya 900 hektare. Saat ini memang masih aman, tapi petani harus memikirkan hal yang tidak terduga. Bila memang terjadi, kerusakan yang parah terhadap tanamannya, para petani bisa menggunakan dana dari program AUTP untuk diolah menjadi modal awal,” tukasnya. (rnd)
Sumber: