Kominda dan FKDM Sikapi Persoalan di Lamsel

Kominda dan FKDM Sikapi Persoalan di Lamsel

KALIANDA – Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) duduk bersama untuk  membahas hal-hal yang menonjol di Kabupaten Lampung Selatan dan terkait dengan aksi demo yang akan digelar tanggal 4 November di Jakarta. Rapat yang digelar di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung Selatan dipimpin Sekretaris Kesbangpol, Indra Sunandar, SH, Selasa (1/11) kemarin. Dalam rapat itu, hadir juga Ketua FKDM Lamsel Drs. Azhari Alamsyah, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) RA. Hartawan, Camat Penengahan Lukman Hakim dan perwakilan Kodim 0421/Lamsel. Indra Sunandar mengatakan,  pertemuan dilakukan untuk menyingkapi kejadian yang akhir-akhir ini menjadi tranding topik di semua media massa yaitu masalah Pilgub DKI Jakarta.  Rencananya ada aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada 4 November 2016, terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok (Gubernur DKI). “Untuk sekarang ini kondisi di Lampung Selatan relatif aman dan kondusif. Namun tidak boleh lengah, karena sewaktu-waktu konflik dapat terjadi munculnya kelompok-kelompok atau pihak tertentu yang ingin memperkeruh suasana,” kata Indra Sunandar. Selain itu, imbuh Indra, ada beberapa aliran agama yang ada di Lampung Selatan dan salah satunya GAFATAR yang belum lama menjadi berita nasional. Untuk saat ini, masih perlu pengawasan yang konsisten dari pihak Pemkab Lampung Selatan agar mereka tidak kembali lagi terjerumus. “Antisipasi dengan adanya paham Radikal yang ada di Lamsel, menjadi perhatiaan kita bersama. Semua gerak gerik yang dilakukan dapat terpantau. Karena selama ini hal-hal tersebut masih sering terabaikan sehingga kita masih sering kecolongan,” imbuhnya. Sementara itu, Drs Azhzri Alamsyah MM mengatakan, konflik antara desa sudah sering terjadi di Lampung Selatan, yang mengakibatkan menimbulkan korban jiwa.  Permasalah tersebut, tidak pernah tuntas, karena pelaku selalu kabur ke Pulau Jawa. “Sekarang ini, Narkoba sudah menjadi hal yang menakutkan bagi pemerintah Indonesia khususnya Lampung Selatan. Karena Lamsel menjadi pintu gerbang pulau Sumatera dan Pulau Jawa, ini juga perlu diwaspadai,” kata Azhari Alamsyah. (gus)

Sumber: