Belajar Produksi Kelapa, APCC Kunjungi Lamsel
KALIANDA – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menerima kunjungan dari delegasi Asian and Pasific Coconut Community (APCC), Senin-Kamis (9-11/11) mendatang. Kunjungan organisasi dunia yang beranggotakan negara penghasil kelapa di bawah Food and Agriculture Organisation dan juga Pemerintah Papua New Guinea itu untuk melihat langsung industri perkelapaan di Lamsel yang dianggap cukup berhasil. Penjabat (Pj) Bupati Lamsel H. Kherlani, SE, MM yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdakab Lamsel Ir. Erlan Murdiantono mengungkapkan, di Lamsel lebih dari 50 ribu orang petani yang telah mengembangkan usaha tani di lahan seluas 34.772 hektare. Dengan rata-rata produksi kelapa sebanyak 51.925 ton per tahun. Dari dasar tersebut, kata Erlan, APCC ingin belajar produksi olahan perkelapaan untuk dikembangkan di negara nya masing-masing. Sehingga, bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petaninya. “Mereka nanti langsung kita ajak untuk melihat berbagai industri perkelapaan termasuk perkebunan kelapa yang ada di daerah kita. Kegiatan ini adalah kegiatan study banding yang dilakukan oleh APCC,”ungkap Erlan usai menerima kunjungan tersebut, diruang kerjanya, Selasa (10/11). Erlan menjelaskan, di Lamsel beberapa produksi yang dihasilkan oleh pohon kelapa terbilang cukup baik. Seperti, produksi arang tempurung mencapai12,4 ribu ton per tahun, produksi kopra 31 ribu ton, produksi minyak kelapa 2,3 ribu ton. “Mereka (delegasi\'red), datang ingin melihat langsung bagaimana cara budidaya dan pengolahan kelapa yang ada di Lampung selatan. Nantinya, akan diterapkan di negara mereka masing-masing,”terangnya. Kegiatan tersebut, lanjutnya, sangat signifikan dengan program-program yang ada di Lamsel. Termasuk dalam halnya komitmen pemerintah untuk melestarikan tanaman kelapa yang puncaknya akan di gelar hari perkelapaan dunia. “Ini juga salah satu bentuk promosi pariwisata di bidang perkebunan. Supaya juga diikuti dengan keberhasilan membangun agrowisata di bidang lain. Seperti hortikultura, perikanan, peternakan dan lainnya,”pungkasnya. (idh)
Sumber: