Proyek Jogging Track Sidorejo Disorot
![Proyek Jogging Track Sidorejo Disorot](https://radarlamsel.disway.id/uploads/13-November-Foto-10.jpg)
SIDOMULYO – Proyek pembangunan talut dan area jogging track di lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo mulai disoroti oleh sejumlah pihak. Pantauan Radar Lamsel,pengerjaan proyek yang ditaksir menelan anggaran hingga miliaran rupiah itu tidak mendapat pengawasan dari dinas terkait. Bahkan, aturan seperti pemasangan plang proyek pun tidak dipublikasikan kepada masyarakat sekitar. Padahal itu salah satu syarat berlangsungnya setiap pembangunan proyek. “Saya menyesalkan proyek sebesar ini tidak diawasi oleh dinas terkait. Besaran anggarannya pun tidak dipublikasikan kami berhak tau dong, agar hasilnya tidak mengecewakan,” ketus Imron (40) warga Sidorejo kepada Radar Lamsel, Minggu (13/11) kemarin. Menurut pria berusia sekitar 40 tahun itu saat ini banyak rekanan yang nakal dan tidak mau bertanggungjawab atas buruknya hasil kerja mereka. Karenanya, kata Imron, harus ada pengawasan dan kritikan jika ingin hasil yang memuaskan. “Sudah banyak contoh rekanan yang tak mau tanggungjawab. Jalan Hamka adalah contoh dari buruknya pengawasan. Ditambah rekanan yang nakal dan tak mau tanggungjawab,” ujarnya kesal. Hal senada juga dikatakan Ketua Karang Taruna Kecamatan Sidomulyo, Roziqin. Diakuinya pembangunan talut dan jogging track di lapangan Desa Sidorejo itu memang luput dari pengawasan sejumlah pihak. “Kami kritisi dari sekarang, agar hasil pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan memuaskan masyarakat Sidorejo bahkan se-Kecamatan Sidomulyo. Karena dilapangan itulah aktifitas masyarakat Sidomuluyo nantinya terpusatkan,” ujar ayah dua orang anak itu. Lebih lanjut pentolan pemuda Kecamatan Sidomulyo itu mengatakan dinas terkait harus ambil tindakan mengenai pengawasan terhadap rekanan yang kurang profesional dalam pekerjaannya. “Kami sebagai masyarakat sangat berharap kualitas yang diutamakan. Untuk rekanan yang setengah hati mengerjakan dan tidak mau ikut aturan lebih baik ditindak tegas saja,” ungkapnya. Sementara itu suara laninnya datang dari Ketua Lembaga Independent Pemantau Anggaran Negara (LIPAN) Lamsel, Yoc Sugiarto, S.E, menurutnya proyek tersebut terkesan asal jadi, selain tidak diawasi juga tidak ada publikasinya. “Pembangunan ini menggunakan uang rakyat, sudah sepatutnya rekanan yang mengerjakan profesional dan ikuti aturan. Karenanya, berkaca dari banyaknya rekanan yang tak mau tanggungjawab lebih baik ditindak tegas,” ujar Yoc Sugiarto. (ver)
Sumber: