Banang : Bimtek Habiskan Anggaran, Output Tidak Jelas
![Banang : Bimtek Habiskan Anggaran, Output Tidak Jelas](https://radarlamsel.disway.id/uploads/Kepala-Disnak-Lamsel-Ir.jpg)
KALIANDA – Pembahasan rencana kerja anggaran (RKA) RAPBD Lampung Selatan tahun 2017 pada Dinas Peternakan (Disnak) mendapatkan sorotan dari badan anggaran (banang) DPRD Lamsel. Pasalnya, banyak kegiatan yang tidak jelas arah dari anggaran yang telah dikucurkan. Seperti yang disampaikan Anggota Banang DPRD Lamsel Bowo Edi Anggoro saat melakukan pembahasan RKA RAPBD 2017, di ruang Banang DPRD Lamsel, kemarin. Disnak, kata Bowo, semestinya bisa menyusun program kegiatan sesuai dengan rencana strategis (renstra) yang telah disusun dalam RPJMD. Sebab, dalam program pengembangan sapi potong tidak terdapat suatu kegiatan yang mencerminkan daripada tema program tersebut. “Setelah saya amati, semua kegiatannya bimbingan teknis (bimtek). Dimana program pengembangannya. Seharusnya, bisa menciptakan kegiatan yang benar-benar mengarah pada program tema diatasnya. Harusnya, dimanfaatkan betul anggaran yang ada itu. Bukan dihabiskan untuk bimtek yang outputnya tak jelas,”tegas Bowo. Pada program lainnya, lanjut dia, adalah budidaya hewan kambing. Dalam program tersebut, juga tidak ada kegiatan yang output bisa dirasakan oleh masyarakat. “Ini isinya bimtek lagi. Untuk apa? Semestinya, pengadaan celurit untuk memotong rumput kan jelas dirasakan masyarakat. Buat program kegiatan yang pro rakyat. Saya minta, kegiatan bimtek ini dirubah dan dijadikan satu kegiatan yang fokus agar output-nya jelas,”tutupnya. Sementara itu, Kepala Disnak Lamsel Ir. Cecep Khoirudin menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan TAPD Lamsel mengenai hal tersebut. Disnak juga tengah berupaya untuk menjemput anggaran dari pusat untuk mendukung berbagai program kegiatan yang diajukan dalam RKA RAPBD Disnak Lamsel. “Ya, tentu saja program yang kami buat ini sudah disesuaikan dengan RPJMD. Jika memang menurut anggota Banang harus dialihkan kepada program yang pro rakyat, maka kita akan koordinasikan dengan TAPD,”terang Cecep. Diketahui, anggaran belanja Disnak mencapai Rp8,89 miliar. Dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp5,6 miliar dan belanja langsung sebesar Rp3,2 miliar. Pantauan Radar Lamsel, sorotan terhadap anggaran yang tak memiliki output yang jelas tak hanya terjadi pada Disnak Lamsel. sejumlah SKPD lainnya juga mendapat sorotan serupa. Banang meminta agar belanja langsung yang outputnya tak jelas dialihkan kepada belanja langsung bersentuhan pada rakyat. “Semangat kita adalah meningkatkan belanja modal. Semua yang nggak jelas outputnya kalau memungkinkan dialihkan ke belanja modal,” kata Ketua Banang DPRD Lamsel H. Hendry Rosyadi saat memimpin pembahasan kemarin. (idh)
Sumber: