Demam “Om Telolet Om” Mewabah di Lamsel
PENENGAHAN – Indonesia saat ini dilanda demam Telolet. Kehebohan suara klakson kendaraan yang sedang menjadi trending topic menyebar keseluruh tanah air. Tidak hanya Indonesia, demam “Om Telolet OM” menyebar hingga keluar negeri. Ya, di Lampung Selatan, kehebohan Telolet yang dibawakan anak-anak remaja banyak dijumpai dipinggir-pinggir jalan lintas sumatera (Jalinsum). Di pinggir jalan lintas Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan misalnya. Sejumlah anak kecil ikut berdiri dibahu jalan lintas dengan membawa papan triplek selebar 60 centimeter bertuliskan \"Om telolet Om\" untuk menggugah supir-supir bus yang melintas. Bahkan sontak membuat warga sekitar tertawa melihat tingkah anak-anak yang setia menunggu kehadiran bus telolet. Warmin (38), warga setempat mengaku tidak paham apa maksud dari kata “om telolet om”. \"Apa itu “om telolet om”, terus terang saya nggak paham maksudnya mas. Tapi kalau melihat tingkah anak-anak itu, telolet itu sangat seru,” candanya, kemarin. Hal serupa dikatakan Ernia (27). Dia mengaku belum mengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengam kata (om telolet om). “Jujur saya belum tahu apa maksudnya, soalnya cuma tahu dari medsos. Lucu aja mas ngeliat anak-anak meneriaki mobil bus lalu bilang om telolet om,” katanya. Pantauan Radar Lamsel, sejumlah anak-anak pemburu telolet itu rela menunggu kendaraan dipinggir jalan lintas hanya untuk menantikan bunyi telolet. Namun anak-anak ini tidak bisa menyembunyikan rasa kekecewaan bila ada bus yang tidak berbunyi telolet. Ditambah lambaian tangan supir bus yang menandakan bahwa bus yang dikendarai tidak mempunyai bunyi telolet yang sedang booming. \"Kalau mobil bus nya nggak bunyi telolet mah diganti aja om, udah cape berdiri malah gak telolet,\" ujar Fahri (8) kepada Radar Lamsel, Kamis (22/12). Dari banyaknya pengakuan dari orang dewasa yang tidak tahu apa maksud dari om telolet om, hal itu tidak berlaku bagi mereka para pelaku om telolet om yang setia menunggu bis melintas. Saat mobil bus yang melintas berbunyi telolet, seketika membuat anak-anak itu bergembira dan meloncat-loncat. Bahkan, mereka menghitung sudah berapa banyak mobil bus yang menyalakan bunyi klakson telolet. “3 jam disini dapet 12 telolet dari mobil bus om,” kata Fahri (8). Siswa kelas II SD 2 Pasuruan ini mengaku semakin banyak jumlah telolet yang didapat akan semakin membuatnya terkenal dan mendapatkan uang. “Biar dimasukin youtube om, terus dapet duit,” katanya. Tidak hanya di Kecamatan Penengahan. Kelompok anak-anak remaja di Kota Kalianda juga melakukan hal serupa dan mengabadikannya di handphone. Puluhan anak remaja itu menunggu bus di tiga titik, yaitu di depan Kedai Kopi Pacar Hitam, depan Rumah Dinas Bupati dan depan Masjid Agung Kubah Intan Kalianda. “Sudah dapat banyak mas di tiga tempat itu. Sudah kami rekam, rencananya akan kita upload di youtube, biar terkenal juga,” kata Reva (33) warga Kalianda. (rnd)
Sumber: