DPTPHP Ngotot Capai Swasembada Padi

DPTPHP Ngotot Capai Swasembada Padi

KALIANDA – Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Lampung Selatan tetap ngotot target swasembada padi tahun 2017 bisa tercapai. Satuan kerja yang mengurusi urusan pertanian ini tetap menunjukan sikap optimistis meski kuota pupuk tahun 2017 bagi petani di Lamsel menurun. DPTPHP beralasan Kabupaten Lamsel yang notabennya adalah lumbung pangan nasional tidak akan terpengaruh dengan pengurangan jatah pupuk. Sebab, selain bisa kembali mengajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi, target swasembada padi di Kabupaten Khagom Mufakat ini hanya kurang 40 persen dari yang ditargetkan sebanyak 100.000 ton padi. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Ir. Rini Ariasih saat ditemui Radar Lamsel dikantornya, kemarin. Kabupaten Lamsel, kata Rini, diberikan target peningkatan produksi padi sebagai lumbung pangan nasional sebesar 100.000 ton pada tahun 2016-2017. Saat ini, realisasinya telah mencapai 60.000 ton padi pada tahun 2016. “Jadi, pada tahun ini kita hanya perlu peningkatan produksi padi sebesar 40.000 ton. Kami rasa ini tidak sulit. Karena, target sasaran tanam produksi padi seluas 108.000 hektare sama dengan tahun sebelumnya,”kata Rini. Dia menjelaskan, wilayah Lamsel sendiri memiliki luas lahan persawahan yang mencapai 45.785 hektare. Jumlah tersebut, tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Memang, tahun ini ada sekitar 300 hentare luas lahan persawahan yang beralih fungsi menjadi jalan tol. Tetapi, belum kita kalkulasikan karena memang belum ada action nya. Jadi, masih dimanfaatkan sebagai lahan persawahan,”terangnya. Lebih lanjut dia menegaskan, alokasi pupuk bersubsidi di Lamsel sendiri selalu mengalami peningkatan jumlah kuota setiap tahunnya. Dengan penambahan jumlah kuota di pertengahan tahun sesuai dengan pengajuan dan penyerapan dari para petani. “Tahun 2014 kita mendapatkan jatah pupuk urea bersubsidi sebanyak 31.119 ton, SP-36 6.394 ton, ZA 1.263 ton, NPK 13.541 ton dan organik 2.569 ton. Tahun 2015 pupuk urea sebanyak 34.178 ton, SP-36 5.675 ton, ZA 1.120 ton, NPK 13.988 ton dan organik 2.409 ton dan Tahun 2017 pupuk urea 39.371 ton, SP-36 6.737 ton, ZA 692 ton, NPK21.503 ton dan organik 5.115 ton,”pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, petani di Kabupaten Lampung Selatan tidak perlu khawatir apalagi resah dengan menurunnya kuota pupuk bersubsidi yang diterima tahun 2017 ini. Sebab, jumlah tersebut masih bisa diajukan penambahan jika penyerapan pupuk bersubsidi cukup baik. Data yang dihimpun Radar Lamsel, alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2017 yakni pupuk Urea sebanyak 35.530 ton, SP-36 berjumlah 7.076 ton, ZA 2.340 ton, NPK 21.403 ton dan pupuk organik 4.167 ton dengan total keseluruhan mencapai 70.516 ton. (idh)

Sumber: