Waspadai Penyakit Muntaber
SIDOMULYO – Tiga pasien asal Desa Kota Dalam, Kecamatan Sidomulyo dinyakan terjangkit penyakit muntaber hingga harus mendapatkan perwatan intensif. Meski demikian, pihak pemerintah kecamatan sebut hal ini bukan termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB). Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Syaiful Anwar, M.Kes, membenarkan bahwa dalam kurun waktu sepekan ini tercatat tiga orang pasien mengalami muntaber. Belum disebut KLB karena penyebab ketiganya terjangkit penyakit menular tersebut berbeda-beda. “Ketiga pasien merupakan anak-anak, namun penyebabnya berbeda-beda. Hanya saja ketiganya dari desa yang sama,” kata Syaiful kepada Radar Lamsel, (25/1) kemarin. Dikatakannya, salah satu pasien terpaksa dirujuk ke RSUD Bob Bazar Kalianda untuk mendapat penanganan intensif. Sedangkan dua pasien lainnya berangsur pulih dan sudah bisa dipulangkan kerumah. “Memang betul kurun waktu sepekan terakhir tercatat adanya pasien yang mengalami muntaber. Penyebabnya berbeda ada yang disebabkan air juga karena faktor lingkungan,” kata dia. Lebih lanjut Syaiful mewanti masyarakat agar tetap waspada dan terus menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan pola hidup sehat agar terhindar dari muntaber. Dijelaskannya, banyak hal yang dapa memicu seseorang terjangkit penyakit tersebut, namun dalam beberapa kasus sambung dia, anak-anak lebih mudah terserang karena daya tahan tubuh yang lemah. “Muntaber pada umumnya bisa menyerang semua usia, namun cairan yang terkandung dalam tubuh bisa menangkal penyakit tersebut. Sedangkan anak-anak yang memiliki cairan tubuh lebih sedikit sangat mudah terserang,” beber dia. Muntah, serta buang air diikuti panas tubuh yang tinggi merupakan ciri-ciri muntaber, sementara yang ditakutkan kata Syaiful adalah penularannya. “Bisa menyebabkan kematian, kalau tidak segera ditangani,” katanya lagi. Disisi lain, tambahnya masyarakat yang belum mengetahui ciri-ciri muntaber bisa beranggapan berbeda-beda. “Tak jarang banyak yang beranggapan kalau anaknya kesurupan, padahal tingkat panas yang tinggi mengakibatkan mata korban selalu melihat keatas,” pungkasnya. (ver)
Sumber: