KMP Adinda Windu Karsa Siap Layani Penumpang Bakauheni-Merak

KMP Adinda Windu Karsa Siap Layani Penumpang Bakauheni-Merak

BAKAUHENI – Magnet investasi dilintas penyeberangan Selat Sunda begitu kuat. Buktinya sejak beberapa tahun terakhir, para pengusaha berlomba-lomba berinvestasi dibidang transportasi laut yang menghubungkan pulau Jawa-Sumatera ini. Terakhir, PT. Windu Karsa menambahkan satu armada kapal feri untuk melayani penumpang di lintasan Bakauheni-Merak. PT. Windu Karsa mendatangkan kapal baru yang diberi nama Adinda Windu Karsa. Kapal buatan Jepang tahun 2015 ini sudah melakukan dua kali uji coba sandar di pelabuhan Bakauheni-Merak. Rencananya, kapal Adinda Windu Karsa yang dinahkodai Abdul Aziz itu akan mulai melayani penumpang secara reguler pada Desember mendatang. Kapal yang memiliki 9269 GT (Gros Ton) dengan mesin induk 2x1910 HP itu siap melayani penumpang pada liburan akhir tahun ini. Kepala Operasional PT. Windu Karsa Bakauheni Yus Sondak mengatakan, kapal yang baru di datangkan tersebut memiliki kapasitas penumpang 1.000 orang dan 200 unit kendaraan campuran. Lebih lanjut dia mengatakan, kapal yang memiliki panjang 114 meter dan lebar 22 meter itu siap melayani penumpang di dermaga tiga pelabuhan Bakauheni. “Hasil ujicoba dua kali cukup baik. Rencananya Desember nanti sudah masuk jadwal reguler di penyeberangan Bakauheni-Merak. Kapal Adinda Windu Karsa ini kapasitasnya cukup besar. Operaisonal kapal ini akan melibatkan sekitar 40 orang anak buah kapal (ABK),” kata Yus Sondak saat ditemui dikantornya, kemarin. Saat ini PT. Windu Karsa sudah mengoperasikan tiga armada kapal di perairan Selat Sunda. Perusahaan ini mengawali investasinya sejak 1984 silam di perairan Selat Sunda dengan kapal Windu Karsa Pratama (WKP), Windu Karsa Dwitya (WKD) dan terakhir KMP Adinda Windu Karsa. Menurut Yus Sondak, investasi usaha bidang transportasi laut khususnya di Selat Sunda cukup baik. Peluang usaha transportasi cukup terbuka karena ditunjang dengan program pemerintah yakni tol laut dan jalan tol trans sumatera (JTTS) Bakauheni-Terbanggibesar. “Peluang investasi usaha transportasi laut sangat terbuka. Ini didukung dengan program pemerintah yakni tol laut dan pembangunan jalan tol sumatera. Jika tol sumatera ini sudah berjalan, sudah dipastikan arus lalulintas semakin menikat. Jika tidak diimbangi dengan kapal laut yang memadai pasti akan terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan. Kedepan, pemerintah harus mengimbangi pembangunan dermaga sehingga jumlah kapal yang ada bisa beroperasi secara maksimal,” tutur Yus. Selain itu, kata dia, dalam waktu dekat pemerintah akan memberlakukan kebijakan baru yakni kapal feri yang memiliki GT (Gros Ton) dibawah 5000 dilarang beroperasi di Selat Sunda. Untuk itu, PT Windu Karsa mulai mempersiapkan diri dengan kapal GT diatas 5000. “Kalau kebijakan itu diberlakukan, kapal Windu Karsa Pratama dan Windu Karsa Dwitya akan dipindahkan karena GT kedua kapal itu dibawah 5000,” katanya yang menyebutkan KMP Adinda Windu Karsa memiliki kecepatan 15 Knot. Yus Sondak menambahkan, untuk melayani penumpang, KMP Adinda Windu Karsa memiliki ruangan yang cukup nyaman, yakni ruangan kelas 3 sebanyak 800 kursi dengan ruangan full AC. Selain itu, kapal ini juga memiliki ruangan bisnis dengan jumlah kursi sebanyak 200 buah dan ruangan eksekutif 100 kursi. “Keamanan diatas kapal cukup terjamin. Kami menempatkan 4 personil dari jajaran Kopasus,” pungkasnya. (man)

Sumber: