JS Pemuda yang Pendiam dan Taat Ibadah
![JS Pemuda yang Pendiam dan Taat Ibadah](https://radarlamsel.disway.id/uploads/Terorisme.jpg)
Diduga Terlibat Jaringan Terorisme dari Facebook
SIDOMULYO – Keterlibatan JS (19) pemuda asal Desa Siringjaha, Kecamatan Sidomulyo masuk dalam jaringan terorisme disinyalir bermula dari akun media social facebook. JS tergabung dalam sebuah grup pengajian mingguan. Dari hasil penelusuran Radar Lamsel kepada sejumlah anggota keluarga dan kerabat JS di Desa Siringjaha perlahan memberikan titik terang. JS yang tertangkap oleh anggota Densus 88 anti teror di Tolitoli Sulawesi Tengah itu bekerja sebagai pelayan disebuah toko bangunan. JS bekerja seorang diri sebagai pelayan dan hampir kesehariannya dihabiskan untuk melayani para pembeli ditoko tersebut. Lantas bagaimana mungkin pemuda yang hanya lulusan MTS itu bisa terduga sebagai personil yang hendak meneror Mapolres Sulteng ? Usut punya usut, JS disinyalir bergabung disebuah akun grup facebook yang menjaring anggota untuk melakukan pengajian rutin seminggu sekali di Jakarta Pusat. Melihat keseharian JS yang nyaris tidak ada waktu libur membuat dirinya terjerebab oleh doktrin radikal yang ada pada media social didalam grup tersebut. Pengetahuan JS mengenai jihad diperdalam dalam pengajian yang diduga sering diikuti JS. Jami’an, orangtua JS pun sempat tidak percaya ketika terkuak kabar mengenai anaknya yang tertangkap Densus 88. “Ketika majikannya berkunjung kemari pada Minggu (12/3) lalu sempat mengatakan JS sering izin keluar untuk mengikuti pengajian tiap minggu,” ujar Jami’an, Senin (13/3) kemarin. Peninggalan 10 lembar surat berisikan seruan untuk berhijrah serta berjihad mengindikasikan kepergiannya dilatarbelakangi doktrin dari grup pengajian mingguan yang sering diikutinya. “Karena tak kunjung mendapat kabar tentang keberadaannya pihak keluarga sempat kebingungan untuk mencaritahu apa yang sedang terjadi. Bahkan sempat meminta pertolongan kepada orang pintar,” lanjut Jami’an. Pihak keluarga pun kaget bukan kepalang usai tersiak kabar dari Satuan Binmas Polres Lamsel yang mendatangi kediaman Jami’an. Namun sejauh ini lanjut penderes gula aren itu, keluarga masih bersyukur jika JS masih dalam keadaan hidup. “Sejujurnya kami khawatir tentang keselamatan JS,” ungkapnya. Sosok JS dimata masyarakat Dusun IV Desa Siringjaha Kecamatan Sidomulyo dikenal sebagai pemuda yang pendiam serta taat ibadah. Sosok yang dikenal sering memakai baju koko itu merupakan pemuda yang baik dimata masyarakat dengan tingkah yang santun. Sekretaris desa (Sekdes) Siringjaha Asep mengatakan, sejak dua tahun terakhir Asep merantau. Keberadaannya di Jakarta bekerja disalah satu toko milik warga Desa Siringjaha yang sudah sukses di ibu kota. “JS anak ketiga dari enam bersaudara, kakak pertamanya juga bekerja di Jakarta sementara kakak keduanya berstatus sebagai mahasiswa di Institut Negeri di Bandar Lampung,” beber Asep. Dugaan doktrin dari pengajian serta grup tertutup di Facebook itu disinyalir kuat melatarbelakangi JS pergi ke Sulteng. “Warga Siringjaha kaget bukan kepalang atas dugaan keterlibatan JS,” ungkapnya. Camat Sidomulyo Affendi SE yang sempat mengunjungi kediaman orangtua JS di Siringjaha mengatakan, pihak keluarga masih menunggu hasil keputusan terkait pemeriksaan JS sejauh ini. “Pihak keluarga sebetulnya khawatir dengan keberadaan JS dengan tersiar kabar kalau JS masih hidup sudah cukup melegakan meski terpukul dengan dugaan keterlibatan JS dalam jaringan terorisme,” tambahnya. (ver)Sumber: