Security Pelabuhan Bakauheni Aniaya Pengurus Travel
Terekam CCTV, Perusahaan Travel Minta Polisi Tindak Tegas
KALIANDA – Pengurus travel jasa angkutan umum PT. Anugerah Travelindo Expres melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum petugas keamanan (security) PT. Sekurindo Duta Utama Perkasa di pintu keluar penumpang jalan kaki Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni, Senin (17/7) lalu. Pihak Direksi PT. Anugerah Travelindo Ekspres berharap pihak berwajib bisa segera mengamankan pelaku penganiayaan yang belakangan diketahui berinisial Af seorang security yang bertugas saat itu. Direksi PT. Anugerah Travelindo Ekspres Lamsihar Sinaga dalam keterangan persnya menceritakan, kejadian tersebut dialami oleh karyawannya yang bertugas di Pelabuhan Bakauheni Samsul Yadi (28) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, katanya, beberapa pengurus travel masuk ke dalam zona steril karena pintu tidak terkunci. Namun, dia menyayangkan ulah oknum security yang langsung menghajar pengurus tavelnya dengan membabi buta tanpa memberikan peringatan. “Padahal, ada beberapa pengurus travel lain. Tetapi, mengapa hanya petugas kami yang dihajar. Memang benar itu zona steril. Kami akui salah. Tetapi tidak dengan cara melakukan pemukulan. Toh pengurus travel lain tidak digubris dan dibiarkan saja. Semestinya, ada peringatan tidak langsung main hakim sendiri,”kata Lamsihar sambil menunjukan bukti rekaman CCTV saat konfrensi pers yang digelar di Diskominfo Lamsel, kemarin. Pihaknya menduga kuat peristiwa tersebut akibat persaingan bisnis travel di Pelabuhan Bakauheni. Sebab, pengurus travel lain yang juga masuk ke zona steril tidak diberikan peringatan bahkan sampai pemukulan yang seperti dialami anak buahnya. “Kami ini travel resmi. Boleh dilihat dari izin trayek. Kami punya kontribusi ke pihak pelabuhan. Jangan mentang-mentang kami travel baru lalu diperlakukan seperti ini,”imbuhnya. Dia berharap, aparat kepolisian bisa menindak dengan tegas ulah oknum security yang telah melakukan penganiayaan. Sebab, atas kejadian tersebut saat ini Samsul Hadi yang merupakan warga Dusun Kenyayan, Desa Bakauheni ini tidak bisa bekerja dan butuh istirahat karena mengalami luka lebam di leher, pelipis anan dan tangan kanannya. “Surat laporan kepolisian sudah kami pegang. Bukti dari rekaman cctv dan visum dari rumah sakit ini sebagai pegangan kami. Bahkan, pihak perusahaan pengamanan juga sudah kami hubungi dan akan kami kirim surat remsi serta barang bukti yang ada,”tambahnya lagi. Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini belum terdapat niat baik dari pelaku atas peristiwa tersebut. Agar tidak terulang dan sebagai efek jera, pihaknya berharap proses hukum bisa berjalan dan oknum security tersebut di pecat dari tempat kerjanya. “Karena perbuatan ini sudah kriminal. Bahkan, anak buah kami tidak hanya dipukuli di pintu gerbang zona steril. Setelah dibawa ke kantor, yang bersangkutan masih dipukul dan diancam agar tidak melaporkan kejadian ini,”pungkasnya. (idh)Sumber: