Pembangunan Jalan Jadi Prioritas Desa Karangsari

Pembangunan Jalan Jadi Prioritas Desa Karangsari

DESA Karangsari, Kecamatan Ketapang tahun 2017 mendapat kucuran dana sebesar Rp1.295.171.692.  Dana miliaran rupiah itu bersumber dari Dana Desa (DD) program pemerintah pusat dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Dana Rp1,2 Miliar lebih itu terserap untuk sejumlah program pembangunan di desa yang memiliki 10 dusun itu. Program yang dilaksanakan tahun ini sesuai yang tertuang dalam APBDes Desa Karangsari adalah bidang pemerintahan desa Rp 401.680.457 atau 31 persen dari total dana yang diterima. Selanjutnya, bidang pembinaan kemasyarakatan Rp97.215.000 atau 7,5 persen, bidang pembangunan desa sebesar Rp 600.166.735 atau 46,3 persen, bidang pemberdayaan masyarakat Rp112.109.500 atau 8,7 persen dan modal usaha bidang BUMDes sebesar 84.000.000 atau 6,5 persen. Program-program yang dilaksanakan pemerintah Desa Karangsari sesuai program pemerintah pusat dan daerah yang mengharapkan dapat meningkatkan pemerataan pembangunan kesejahteraan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan. Hingga memasuki bulan Juli 2017, Pemerintah Desa Karangsari baru mencairkan dana sebesar 60 persen untuk tahap pertama. Program pembangunan yang sudah dilaksanakan tahap pertama ini adalah pembangunan jalan lapen sepanjang 2 kilometer yang terbagi untuk tiga dusun, yakni Dusun III, Dusun IV dan Dusun IX. Selain pembangunan peningkatan jalan dari onderlag ke Lapen, Pemerintah Desa Karangsari juga membangun talut diruas jalan lapen itu. Kepala Desa Karangsari Sulistiono didampingi Sekretaris Desa (Sekdes) Riyanto mengungkapkan, untuk pembangunan fisik berupa infrastruktur jalan, tahun ini dilaksanakan sepanjang 2 kilometer yang terbagi tiga dusun. “Sebelumnya badan jalan ini masih berupa jalan onderlah dan ditingkatkan menjadi jalan lapen. Diruas jalan ini juga dibangun talut untuk menahan tanah agar tidak longsor,” kata Sulistiono. Menurut Kepala Desa (Kades) dua periode ini, pembangunan infrastruktur jalan masih menjadi prioritas utama di Desa Karangsari. Desa yang memiliki 10 dusun ini masih banyak dijumpai jalan onderlah dan jalan tanah. “Pembangunan jalan menjadi skala prioritas dan dilaksanakan secara bertahap setiap tahunnya. Tahun ini kami dari aparat pemerintah desa menganggarkan dana desa paling besar untuk fisik yakni sebesar 46,3 persen dari total dana yang diterima. Dana tersebut untuk membangun jalan lapen sepanjang 2 kilometer dan talut,” tutur Sulistiono. Program pembangunan tahun 2018, kata Sulistiono, pembangunan dilaksanakan di Dusun IX dan Dusun I. Kondisi jalan saat ini masih jalan onderlah dan akan ditingkatkan menjadi jalan lapen. Tidak hanya itu, Dusun 10 atau Dusun Sumberjaya yang merupakan dusun kantong di desa itu belum tersentuh pembangunan jalan. Saat ini kondisinya masih jalan tanah. “Masih banyak jalan-jalan yang perlu dibangun. Desa Karangsari cukup luas dengan 10 dusun. Peningkatan badan jalan masih menjadi kebutuhan masyarakat. Bahkan pemerintah desa dan masyarakat baru membuka badan jalan di Dusun I tahun 2016 lalu. Kami merencanakan akan membangun jembatan diruas jalan yang baru di buka itu. Saat ini masih jalan tanah sepanjang sekitar 200 meter,” paparnya. (*)  

Sumber: